Liputan6.com, Denpasar Kandidat Raja Denpasar X ditunjuk sebagai Pelingsir Puri Agung Denpasar dalam Pewintenan di Pura Pedharman Agung Ksatria Denpasar. Posisi pelingsir kosong sejak Raja Denpasar IX berpulang. Kini posisi itu kembali terisi.
Untuk diketahui, setelah meninggalnya Raja Denpasar IX Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan, posisi tersebut belum diisi oleh siapa pun. Putra pertama Raja Denpasar IX tersebut yang akhirnya ditunjuk sebagai penerus pelingsir Puri Agung Denpasar.
Bertepatan dengan wuku Buda Paing Wayang atau Rabu, (22/11/2023) Puri Agung Denpasar menggelar ritual penunjukan A.A. Ngurah Agung Wira Bima Wikrama sebagai Pelingsir Puri Agung Denpasar bertempat di Pura Pedharman Agung Ksatria Denpasar.
Advertisement
Baca Juga
Upacara dipimpin Ida Peranda Gede Sari Arimbawa dari Griya Tegal Denpasar. Dengan digelarnya ritual itu, Anak Agung Ngurah Agung Wira Bima Wikrama menyandang nama baru, yakni Ida Pelingsir Agung Putra Jambe Pemecutan.
Â
Kandidat Raja Denpasar X
Juru bicara yang mewakili semua Puri di Denpasar, A.A Ngurah Gede Dharmayuda, Mkes dari Puri Belaluan Denpasar, menyebut penunjukan pelingsir ini didasarkan pada aturan, yakni putra pertama dari masing-masing raja sebelumnya.
"Upacara pewintenan adalah suatu rangkaian upacara membersihkan diri sebelum dikukuhkan menjadi Pelingsir atau tetua di Puri Agung Denpasar," kata dia di Denpasar, Rabu sore (22/11/2023).
Menurut dia, tak hanya menjadi pelingsir, A.A Ngurah Agung Wira Bima Wikrama berpeluang besar menjadi penerus Raja Denpasar X, menggantikan Raja Denpasar IX.
"Ini adalah tahapan awal supaya di Puri Agung Denpasar ini ada yang dituakan, dan Turah Bima inilah yang diberikan kepercayaan lewat pewintenan ini," ucapnya.
Dalam rangkaian ritual tersebut, Turah Bima ditandu dari Griya menuju Pura Pedharman Agung Ksatria Denpasar dengan iring-iringan baleganjur dan disaksikan oleh masyarakat Denpasar. Tak hanya itu, ritual tersebut juga dihadiri oleh para pemuka agama islam di Bali.Â
Di mana, tak sedikit masyarakat muslim dari Kampung Bugis Suwung, denpasar ikut serta mengawal iring-iringan menuju ritual pewintenan tersebut.
"Kami warga masyarakat Kampung Bugis Suwung ini punya irisan sejarah dengan Puri Agung Denpasar ini. Maka kami taat dan selalu hadir setiap ada upacara di Puri Agung Denpasar," tutur Toh Jaya, tokoh muslim Kampung Bugis Suwung Denpasar.
Advertisement