Sukses

Jangan Dibuang, Ini Manfaat Air Cucian Beras untuk Perawatan Tubuh

Berikut ini lima manfaat air cucian beras untuk kulit.

Liputan6.com, Yogyakarta - Buat kamu yang sering masak nasi di rumah, pasti tidak asing dengan mencuci beras dulu sebelum ditanak. Nah sehabis dicuci, air cucian beras jangan dibuang dulu, sebab air itu bisa digunakan untuk perawatan tubuh.

Dikutip dari Healthline, air cucian beras punya manfaat untuk bagian kulit, mengencangkan dan memperbaiki kondisinya. Alasannya, kandungan kimia yang ada di beras dapat mencerahkan pigmen.

Berikut ini lima manfaat air cucian beras untuk kulit:

1. Mengatasi Kulit Kering

Manfaat pertama air cucian beras bisa mengatasi kulit kering akibat sodium lauryl sulfate (SLS), bahan ditemui pada produk perawatan. Dengan air cucian beras dua kali sehari, kulit kering bisa teratasi.

2. Mencerahkan Kulit

Kandungan air beras sebetulnya sudah banyak ditemui dalam produk komersial seperti sabun, toner, dan krim. Tujuannya tentu saja untuk mencerahkan kulit atau mengurangi bercak hitam. Itu mengapa banyak yang merekomendasikan air cucian beras untuk mencerahkan kulit.

3. Mengatasi Rambut Rontok

Rambut kamu rusak? ada cara yang bisa dicoba dengan membilasnya pakai air cucian beras. Kandungan air cucian beras untuk mengatasi masalah itu dengan inositol, zat ini membantu memperbaiki rambut rusak dari dalam ke luar, termasuk ujung rambut bercabang.

 

2 dari 2 halaman

4. Atasi Penuaan Dini

Dalam sebuah studi yang diterbitkan pada 2013 mengatakan jika anggur beras atau air beras yang sudah difermentasi bisa memperbaiki kerusakan kulit akibat sinar matahari.

Dalam kandungan anggur beras bisa meningkat kolagen di kulit, sehingga ini bisa membantu mencegah kerutan. Tak hanya itu, anggur beras punya sifat layaknya tabir surya.

5. Mengatasi Peradangan

Manfaat kelima dari air cucian beras adalah mengatasi peradangan. Meski belum terbukti secara pasti, banyak yang sudah mengklaim jika air beras bisa menghilangkan noda akibat kondisi kulit seperti eksim, dan membantu penyembuhannya.

(Taufiq Syarifudin)