Liputan6.com, Yogyakarta - Kampus swasta di Makassar, Sulawesi Selatan Universitas Bosowa (Unibos), memiliki alasan khusus kenapa menggandeng Universitas Gadjah Mada. Unibos ingin meningkatkan dosen dan tenaga pendidikan demi kualitas tridharma dan pendampingan riset, pengabdian kepada masyarakat juga reputasi universitas.
Rektor Universitas Bosowa Batara Surya mengatakan pihaknya tengah mengembangkan kualitas pendidikan dan pengajaran melalui peningkatan SDM terutama kalangan tenaga dosen dan tenaga kependidikan. Ia berharap akan banyak dosen dari Universitas Bosowa dapat melanjutkan pendidikan di program pascasarjana di UGM.
“Sekarang kami lagi fokus dalam pengembangan SDM. Kami melihat UGM dalam hal ini, banyak peluang yang bisa dikerjasamakan terutama pegembangan dosen muda kami,” katanya di ruang sidang pimpinan, Gedung Pusat UGM, Senin 27 November 2023.
Advertisement
Baca Juga
Batara mengatakan dari kerjasama ini nantinya akan dapat pendampingan langsung dari fakultas dan unit di kampus UGM. Terutama untuk mendukung kegiatan administrasi akademik dan kegiatan pendidikan.
“Proses pembimbingan dari universitas, fakultas dan unit kerja bisa memberikan sedikit ilmu dan wawasan sehingga kami perlu banyak belajar bisa meningkatkan kemampuan kampus kami. Bagaimanapun sekarang PTS saling berkompetisi,” ujarnya.
Ia menjelaskan Unibos memiliki sekitar 10 fakultas di jenjang sarjana dan pascasarjana khususnya untuk jenjang S2. Ia mengharapkan dengan disekolahkannya para dosen muda ini nantinya bisa menularkan ilmu dan wawasannya kepada mahasiswa Unibos.
“Kami perlu menjaga mutu sehingga banyak hal yang nanti bisa ditularkan,” katanya.
Rektor Universitas Gadjah Mada Ova Emilia, mengatakan UGM saat ini mempunyai 18 fakultas dan dua sekolah yakni sekolah vokasi dan sekolah pascasarjana serta 270 program studi baik jenjang S1, S2 dan S3. Ova mengatakan dari pilihan prodi ini dapat mendukung peningkatan SDM di Universitas Bosowa nantinya.
“Untuk pengembangan SDM di jenjang S2 dan S3, saya kira banyak prodi yang bisa dipilih dan bisa lakukan kerja sama,” katanya.
Ova berharap dari kerjasama ini para tenaga dosen dari Universitas Bosowa tidak hanya melanjutkan Pendidikan pascasarjana dan mengejar gelar akademik semata. Namun dapat menghasilkan karya riset mumpuni sehingga dapat meningkatkan jumlah publikasi dan sitasi bagi dosen itu sendiri.
“Tidak sekedar mengejar titel namun bisa menghasilkan karya untuk kepentingan publikasi dan sitasi karena penting bagi kepentingan Bosowa baik itu SDM dan kepentingan pembelajaran bagi mahasiswa,” ungkapnya.
Ova Emilia menyinggung Universitas Gadjah Mada saat ini tengah merintis program pengembangan talenta mahasiswa antar lintas disiplin. Program tersebut akan dilaksanakan pada tahun 2024 mendatang bersamaan dengan beroperasionalnya Gedung Inovasi dan Kreativitas (GIK).
“Kami membuat program semacam MBKM namun diperluas dengan memberikan kesempatan bagi mahasiswa dari luar untuk masuk (belajar) ke UGM.Sekitar 60 persen mahasiswanya dari luar. Peluangnya cukup besar, bisa dikenalkan ke mahasiswanya,” paparnya.