Sukses

Truk Pengangkut Gas Alam CNG Meledak di Sukabumi, 2 Orang Tewas

Truk pengangkut gas alam CNG tiba-tiba meledak di Jalan Nasional III Kabupaten Sukabumi, sebabkan 2 orang tewas. Korban tewas salah satunya merupakan kepala sekolah.

Liputan6.com, Sukabumi - Truk pengangkut gas alam CNG meledak di Jalan Raya Nasional III Sukabumi-Bogor, Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi, pada Senin (27/11/2023) petang menyebabkan dua orang korban meninggal dunia, dan tujuh orang luka-luka akibat kejadian tersebut. Bahkan, ledakan gas dahsyat dari truk itu terekam CCTV.

Ledakan besar yang berasal dari truk pengangkut gas alam CNG membuat dua unit mobil dan beberapa kendaraan roda dua lainnya rusak parah. Selain itu, kencangnya ledakan membuat empat unit ruko dan etalase hancur. Dua orang korban ledakan tewas dalam kejadian ini, serta tujuh korban lainnya luka-luka. 

Kejadian ini berawal ketika truk bermuatan gas alam CNG melaju dari arah Cibadak menuju Kota Sukabumi. Tepat di lokasi kejadian, tiba-tiba truk mengeluarkan ledakan dan membuat kehancuran di sekitar lokasi.

Warga sekitar yang melihat kejadian itu, Dion (32) mengatakan, kondisi jalanan sedang lancar meskipun cukup ramai kendaraan. Dia yang berada di salah satu ruko yang terdampak kerusakan, tiba-tiba dikagetkan dengan sebuah ledakan yang terdengar dari dalam toko. Ledakan itu juga membuat toko yang ditempatinya ikut hancur.

"Posisinya lagi aman-aman saja, ada sedikit macet, saya posisi lagi di belakang. Lalu tiba-tiba dengar suara ledakan keras banget kaya bom, terus saya langsung keluar dan barang-barang berantakan semuanya, baju-baju ini rusak, terus etalase, semua kaca di atas pecah, hancur, terus dinding ini rusak," ungkap Dion.

Kanit Gakkum Sat Lantas Polres Sukabumi, Iptu M Yanuar Fajar menerangkan, kondisi jalan dalam keadaan ramai saat kejadian, tiba-tiba truk langsung meledak dan mengakibatkan dua kendaraan roda empat yang berada di dekat truk mengalami kerusakan. Dua orang yaitu pengendara minibus dan satu orang pengendara motor tewas akibat kejadian ini, sementara tujuh korban alami luka. 

"Untuk kejadian masih kita selidiki, masih kita cari keterangan saksi di tempat kejadian. Atas kejadian ini telah meninggal dua pengendara karena imbas dari ledakan tersebut, kemudian ada beberapa yang mengalami luka ringan. Kami telah berkoordinasi dengan rumah sakit Sekarwangi, jumlah total 9 (korban luka), pas kami datang ke rumah sakit hanya tersisa 7 orang," terang Yanuar.

 

2 dari 3 halaman

Polisi Temukan Katup Tunggal Patah

Sat Reskrim Polres Sukabumi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus meledaknya truk yang mengangkut puluhan tabung gas alam CNG (Compressed Natural Gas). Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan terhadap truk pembawa tabung gas, polisi menemukan sebuah katup gas yang patah dari truk pengangkut. 

Katup Tunggal Gas yang patah ini diduga kuat menjadi penyebab meledaknya gas alam CNG yang menewaskan dua orang pengendara. Kerasnya ledakan membuat 2 unit dari 20 unit tabung gas yang dibawa oleh truk terpental hingga jarak 50 meter.

"Kami dari kepolisian Sukabumi telah melakukan olah TKP kita lihat beberapa rumah yang berdekatan dengan mobil di mana berhenti dan terjadi ledakan ada beberapa rumah yang rusak atapnya yang hancur karena adanya tekanan daripada gas yang keluar dan diduga sementara adanya patahan dari single valve (katup tunggal)," ujar Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri. 

Satu unit tabung gas telah ditemukan di sungai yang berjarak 50 meter dari lokasi kejadian, sementara satu unit tabung gas belum ditemukan. Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap supir truk serta memanggil saksi ahli transportasi gas untuk mencari penyebab terjadinya ledakan yang menewaskan dua orang pengendara.

"Masih kita dalami penyebabnya apa karena mobil saat itu dalam keadaan macet dan berhenti. Kalau dibilang karena guncangan tidak ditemukan guncangan jadi masih kita dalami penyebabnya sehingga single valve ini patah. Tabung yang meledak itu ada dua yang satu sudah ditemukan, yang satu masih dalam pencarian," terang dia.

 

3 dari 3 halaman

Korban Ledakan Gas Dimakamkan

Korban tewas ledakan gas alam CNG yang terjadi pada Senin (27/11/2023) petang, dimakamkan pada Selasa (28/11/2023) pagi. Korban merupakan seorang kepala sekolah salah satu SD di Kabupaten Sukabumi yang terkena imbas ledakan hingga menusuk tubuh korban. Keluarga korban ledakan menuntut pihak perusahaan, terkait ledakan yang menewaskan dua orang tersebut.

Jasad Heni Handayani, seorang Kepala Sekolah yang tewas akibat insiden meledaknya gas CNG di Cibadak, akhirnya dimakamkan oleh keluarga di Kampung Nempel Desa Berekah, Kecamatan Bojonggenteng Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (28/11/2023) pagi.

Heni merupakan salah satu dari dua korban tewas akibat insiden ledakan gas. Anak korban, M Noval Isnaeni yang saat itu berkendara roda empat bersama korban menceritakan kejadian yang memilukan tersebut.

"Ya ini kejadiannya tepat sedang macet panjang, hari seperti biasa, karena sedang diam, jadi menurut saya kecelakaan itu bukan karena faktor alam atau apa pun tapi ini murni ada kesalahan manusia jadi saya harap untuk ke depannya diselidiki hingga tuntas bagaimana keselamatan kerjanya, diinvestigasi bagaimana itu prosesnya bisa sampai kecelakaan seperti itu," ungkap Noval saat ditemui di rumah duka, Selasa (28/11/2023).

Kejadian itu terjadi setelah dirinya bersama istri dan ibunya pulang dari Cicurug menuju rumahnya di daerah Gunung Walat Desa Batununggal Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi. Saat di tengah kemacetan, mobil yang dikendarai korban merupakan mobil kedua di belakang truk pembawa gas yang meledak.

"Ibu itu ada di depan, di depan kursi penumpang, di mobil kedua (belakang truk), terkena pecahannya itu saya belum dapat laporan karena saya langsung evakuasi ibu dan istri saya langsung saya tinggalkan TKP karena berdasarkan video yang saya lihat itu dia tembus dan ibu pun kena lukanya tembus dari depan sampai belakang," ungkapnya.

Tiba-tiba suara ledakan terjadi dan sebuah besi menghantam bagian atas mobil dan langsung menancap di tubuh korban. Akibat insiden ini, keluarga korban menuntut adanya investigasi hukum terhadap insiden ledakan yang menimbulkan korban jiwa tersebut.

"Jadi saya yakin barang yang mengenai ibu saya itu masih ada di mobil, saya nyetir saat kejadian yang mengendarai, itu tiba-tiba saja ledakan keras setelah saya menarik ruas rem tangan karena macet, ledakan keras langsung mengiang dulu (kuping) lalu saya melihat kabur dan saya lihat ada gas yang bocor dan sehingga insting saya untuk menyelamatkan dulu yang masih sadar, istri saya langsung saya bawa ke rumah sakit," tuturnya.

Hingga kini seluruh korban yang sempat dirawat di rumah sakit telah dipulangkan dan dapat menjalani rawat jalan polisi belum menetapkan tersangka atas insiden maut tersebut.