Sukses

Charlie Munger Meninggal Dunia pada Usia 99 Tahun, Berikut Profilnya

Charlie Munger dikabarkan meninggal dunia di usia 99 tahun. Sosoknya dikenal sebagai tangan kanan miliader Warren Buffett.

Liputan6.com, Bandung - Kabar duka datang dari sosok Charlie Munger seorang miliarder sekaligus investor yang dijuluki sebagai “tangan kanan” dari miliarder Warren Buffett di Berkshire Hathaway. Diketahui, Charlie Munger meninggal dunia di usianya yang ke-99 tahun.

Mengutip dari siaran pers Berkshire Hathaway, Charlie Munger dikabarkan meninggal dunia di rumah sakit California. Kabar tersebut turut dibagikan oleh pihak keluarga Munger yang kemudian diumumkan oleh pihak perusahaan.

“Bahwa dia meninggal dengan tenang pagi ini di rumah sakit California,” ujar pihak keluarga pada Selasa (28/11/2023) mengutip dari The Guardian.

Sementara itu Buffett menyampaikan bahwa Charlie Munger merupakan sosok yang berjasa untuk Berkshire Hathaway. Mengingat Charlie menjadi orang yang sangat bijaksana dan menginspirasi.

“Berkshire Hathaway tidak mungkin bisa mencapai statusnya saat ini tanpa inspirasi, kebijaksanaan, dan partisipasi Charlie,” pungkasnya.

Melansir dari Forbes Munger menjadi salah satu miliarder yang mempunyai kekayaan pribadi sekitar $2,6 miliar. Sementara, Buffett mempunyai kekayaan $119,6 miliar dan menjadi salah satu orang terkaya di dunia.

Diketahui Munger mengawali pekerjaannya sebagai wakil ketua Berkshire pada tahun 1978 dan mempunyai jasa yang besar untuk perusahaan tersebut. Pasalnya ia membantu Buffett dalam memilih cara untuk menginvestasikan modalnya.

Baik Munger dan Buffett menjadi duo yang menarik untuk para pemegang saham di konglomerat mereka, mengingat perolehan keuntungan yang dihasilkan dari kenaikan pasar saham yang luar biasa.

2 dari 4 halaman

Profil Charlie Munger

Mengutip dari Forbes Charlie Munger merupakan seorang pria kelahiran 1 Januari 1924 di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat. Ia juga pernah menempuh pendidikan di Universitas Michigan.

Namun Munger keluar dari kampus tersebut dan menjadi ahli meteorologi di Angkatan Darat AS selama Perang Dunia II. Kemudian pada tahun 1948 Munger mendapatkan gelar Sarjana Hukum di Harvard Law School.

Setelah lulus dari kampus tersebut ia kemudian pindah dengan keluarganya ke Pasadena, California. Munger pun mengawali kariernya dengan bekerja untuk sebuah perusahaan real estat.

Sementara itu pada 1962 Munger mendirikan firma hukum bernama “Munger, Tolles & Olsen”. Serta mengelola perusahaan manajer investasi atau hedge fund yang didirikan pada tahun yang sama bernama “Wheeler, Munger& Co”.

3 dari 4 halaman

Pertemuan Charlie Munger dan Warren Buffett

Diketahui Charlie Munger pertama kali bertemu dengan Warren Buffett dalam sebuah pesta makan malam di tahun 1959. Namun menariknya Munger ternyata pernah bekerja di toko kelontong milik kakek Buffett ketika dia masih remaja.

Sebelum Munger bekerja di Berkshire dia ternyata pernah meyakinkan Buffett untuk menandatangani pembelian perusahaan permen asal AS “See’s Candies” pada 1972. Saat itu perusahaan tersebut dibeli senilai US$25 juta meski pendapatan tahunan sebelum pajak perusahaan permen tersebut sekitar US$4 juta.

Namun setelah keduanya mengakuisisi See’s Candies perusahaan permen tersebut menghasilkan lebih dari US$2 miliar dalam penjualan untuk Berkshire sejak saat itu. Adapun pada 1975 Munger menutup perusahaan hedge fund miliknya.

Tiga tahun kemudian dia menjadi wakil ketua di perusahaan Berkshire Hathaway dan menghabiskan beberapa dekade sebagai mitra utama dan tangan kanan Warren Buffett. Dia juga menjadi sosok investor dan miliarder yang dermawan sama seperti Buffett.

4 dari 4 halaman

Mendonasikan Kekayaannya Sebelum Meninggal

Melansir dari Philantrohpy selama hidupnya Charlie Munger ternyata kerap kali memberikan donasi atau sumbagnan setidaknya $550 juta untuk amal. Donasi tersebut sebagian besar ia berikan ke pendidikan tinggi.

Diketahui Munger memberikan sumbangan untuk perumahan mahasiswa dan proyek pembangunan lainnya. Salah satunya donasi sebesar $200 juta kepada Universitas California di Santa Barbara pada tahun 2016.

Sementara itu sebagian besar untuk membangun asrama baru untuk para mahasiswa sarjana di sana. Adapun sumbangan terbesar lainnya sekitar $100 juta di tahun 2013 untuk membangun asrama lainnya yaitu di Universitas Michigan di Ann Arbor.

Perumahan tersebut dibuat untuk para mahasiswa pascasarjana dan memberikan tambahan $10 juta untuk beasiswa pascasarjana. Dia juga memberikan fakultas hukum di kampus tersebut sekitar $20 juta pada 2011 untuk renovasi kompleks perumahaan untuk mahasiswa hukum.

Selama puluhan tahun terakhir Munger ternyata telah menjual hingga menyumbangkan lebih dari 75% sahamnya di perusahaan Berkshire. Melansir dari Benzinga pada 2013 Munger menyampaikan jika ia sengaja menurunkan kekayaan bersihnya dan mempunyai pemikiran bahwa dia tidak akan hidup abadi dan kekayaan tidak dibawa mati.

“Pemikiran saya adalah, saya tidak akan hidup abadi, dan harta tak dibawa mati,”ujarnya.