Sukses

Sejarah Hari AIDS Sedunia, Dirayakan Setiap 1 Desember

Pada tanggal 1 Desember setiap tahunnya diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia.

Liputan6.com, Bandung - Peringatan Hari AIDS Sedunia sering diperingati di seluruh dunia pada tanggal 1 Desember setiap tahunnya. Peringatan ini menjadi pengingat sekaligus untuk meningkatkan kesadaran tentang HIV/AIDS kepada masyarakat internasional.

Pasalnya HIV atau Human Immunodeficiency Virus merupakan sebuah virus yang masih menjadi perhatian kesehatan global. Diketahui virus tersebut bisa menyerang sistem kekebalan tubuh di dalam manusia dan memicu penyakit AIDS.

AIDS sendiri singkatan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome dan merupakan penyakit di mana seseorang yang terkena HIV sudah dalam tahap infeksi akhir. Ketika seseorang sudah terkena AIDS tubuh penderitanya tidak mempunyai kemampuan dalam melawan infeksi yang ditimbulkan.

Sehingga peringatan Hari AIDS menjadi penting untuk diperingati terutama dalam meningkatkan kesadaran publik. Sementara itu, melansir dari situs resmi UNAIDS, peringatan Hari AIDS Sedunia untuk mengenang mereka yang meninggal karena penyakit terkait AIDS.

Kemudian UNAIDS berharap adanya peringatan ini juga bisa mengingatkan seluruh masyarakat di dunia akan bahayanya penyakit tersebut. Diketahui pada peringatan Hari AIDS Sedunia tahun ini mempunyai tema "Let Communities Lead" atau artinya "Biarkan Masyarakat Memimpin".

Tema tersebut mempunyai pesan bahwa adanya peran dari masyarakat atau komunitas dunia dalam kampanye mengenai bahaya dan efek AIDS mempunyai dampak yang penting. Sehingga diyakini bisa menurunkan angka dari penderita AIDS.

Selain itu, komunitas juga bisa menjadi penghubung kepada masyarakat sehingga pesan-pesan tersebut dapat sampai ke masyarakat awam. Kehadiran organisasi komunitas yang hidup dengan berisiko atau terkena dampak HIV menjadi garda terdepan dalam respons HIV.

2 dari 4 halaman

Sejarah Hari AIDS Sedunia

Melansir dari National Today AIDS merupakan salah satu penyakit yang mematikan dan dapat ditularkan dari manusia satu ke manusia lainnya. Penyakit tersebut bisa ditularkan melalui kontak fisik salah satunya berhubungn intim.

Ada banyak orang-orang yang meninggal dunia dikarenakan penyakit AIDS tersebut di seluruh dunia. Sementara itu, hingga saat ini, penyakit HIV atau AIDS belum hilang dan belum ditemukan obatnya.

Sehingga masyarakat sekitar dan pemerintah tidak pernah berhenti untuk melakukan kampanye terkait penyakit tersebut terutama sebagai pengetahuan kepada masyarakat awam. Peringatan Hari AIDS Sedunia menjadi salah satu contoh untuk terus memberikan informasi terkait penyakit tersebut dan mendukung para penderitanya.

Sementara itu, peringatan Hari AIDS Sedunia berawal ketika dua orang humas dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengajukan peringatan tersebut kepada Direktur Program Global. Diketahui dua orang humas tersebut bernama James Bunn dan Thomas Netter.

Melalui pengajuan tersebut akhirnya peringatan Hari AIDS Sedunia ditetapkan pada tanggal 1 Desember oleh WHO. Alasan dipilihnya tanggal tersebut karena bertepatan dengan libur natal.

Saat itu, tanggal 1 Desember juga merupakan waktu berakhirnya pemilu Amerika Serikat yang diharapkan bisa mendapatkan perhatian dari media barat. Kemudian, pada 1996 Hari AIDS Sedunia diambil alih oleh UNAIDS sebagai lembaga PBB.

Diharapkan dengan hal tersebut penyebaran jaringan dan informasi terkait AIDS kepada dunia akan jauh lebih luas.

3 dari 4 halaman

Apa Itu AIDS dan Penyebabnya?

Melansir dari situs resmi Kemenkes HIV dan AIDS adalah kondisi kesehatan yang harus diketahui oleh masyarakat luas. HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang bisa menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.

Virus tersebut bisa mengganggu kemampuan di dalam tubuh manusia untuk melawan infeksi dan penyakit. Jika HIV tidak diobati dengan benar maka bisa berpotensi dan berkembang menjadi penyakit AIDS.

AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan penyakit akibat infeksi HIV yang berkembang dan membuat sistem kekebalan tubuh penderitanya menjadi sangat lemah. Bahkan tubuh penderitanya menjadi rentan terkena berbagai infeksi dan penyakit serius.

Adapun berikut ini adalah beberapa tanda hingga gejala HIV yang umum muncul pada tahap awal infeksi:

1. Sariawan

2. Sakit Kepala

3. Kelelahan

4. Radang tenggorokan

5. Hilang nafsu makan

6. Nyeri otot

7. Ruam

8. Pembengkakan kelenjar getah bening

9. Berkeringat pada malam hari

4 dari 4 halaman

Fase Alamiah HIV

Mengutip dari situs resmi Kemenkes terdapat beberapa fase atau tahapan yang harus diwaspadai agar bisa mengambil tindakan yang tepat. Beberapa tahapan tersebut membantu untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana virus HIV berkembang dalam tubuh.

Berikut ini adalah fase-fase yang harus diketahui:

1. Fase I (Periode Jendela):

- Meskipun tubuh telah terinfeksi HIV pemeriksaan darah belum ditemukan antibodi anti-HIV.

- Pada periode ini seseorang yang terinfeksi HIV dapat menularkan pada orang lain (sangat infeksius) dan ditandai dengan vital load HIV sangat tinggi dan limfosit T CD4 menurun tajam. “flu-like syndrome” terjadi akibat serokonversi dalam darah, saat replikasi virus terjadi sangat hebat pada infeksi primer HIV.

- Fase ini biasanya berlangsung sekitar dua minggu sampai tiga bulan sejak infeksi awal.

2. Fase II (Masa Laten):

- Fase ini bisa disertai gejala ringan atau bahkan tanpa gejala (asimtomatik).

- Viral load menurun dan relatif stabil, namun CD4 berangsur-angsur menurun.

- Tes darah antibodi terhadap HIV menunjukkan hasil reaktif, walaupun gejala penyakit belum timbul.

- Pada fase ini, orang dengan HIV tetap dapat menularkan HIV kepada orang lain.

- Masa tanpa gejala rata-rata berlangsung selama 2-3 tahun, sedangkan masa dengan gejala ringan bisa berlangsung hingga 5-8 tahun.

3. Fase III (Masa AIDS)

- Fase terminal infeksi HIV, kekebalan tubuh telah menurun drastis, nilai viral load semakin tinggi, dan CD4 sangat rendah sehingga mengakibatkan timbulnya berbagai infeksi oportunistik.

- Tuberkulosis (TBC), herpes zoster (HZV), oral hairy cell leukoplakia (OHL), Kandidiasis oral, Pneumocystic jirovecii pneumonia (PCP), infeksi cytomegalovirus (CMV), papular pruritic eruption (PPE) dan Mycobacterium avium complex (MAC).