Sukses

Profil Ibrahim Diarra, Pemain Versatile Mali U-17 yang Mencuri Perhatian Klub-Klub Eropa

Kemampuannya bermain sepak bola terus berkembang hingga kini masuk dalam jajaran skuat Timnas Mali U-17 dibawah asuhan Soumaila Coulibaly.

Liputan6.com, Yogyakarta - Striker Timnas Mali U-17 Ibrahim Diarra mencuri perhatian sepanjang gelaran Piala Dunia U-17 2023. Sejak babak kualifikasi hingga perebutan peringkat 3, pemain dengan postur 180 sentimeter itu telah mengemas lima gol.

Gol terakhir Ibrahim Diarra dicetak saat Timnas Mali U-17 menumbangkan Argentina U-17 pada perebutan peringkat 3 di Stadion Manahan Solo, Jumat (1/12/2023). Laga itu berkesudahan dengan skor 3-0, dua gol lainnya dicetak oleh Mamadou Doumbia dan Hamidou Makalou.

Berbicara soal Ibrahim Diarra, dia lahir di Mali 12 Desember 2006. Saat ini ia menimba ilmu sepak bola di Academie Africa Foot yang terletak di Bamako.

Kemampuannya bermain sepak bola terus berkembang hingga kini masuk dalam jajaran skuat Timnas Mali U-17 dibawah asuhan Soumaila Coulibaly.

Penampilan apik dan konsisten Ibrahim Diarra sepanjang gelaran Piala Dunia U-17 membuatnya diincar sejumlah klub raksasa Eropa termasuk Barcelona. Hal ini dilaporkan oleh media lokal Spanyol Le Quotidien tempo hari.

Katanya performa apik pemain berusia 16 tahun itu membuat Barcelona kepincut untuk membawanya ke Camp Nou. Kesempatan ini akan menjadi peluang baginya untuk terus berkembang.

Di samping itu, Barcelona bisa dengan mudah dan murah untuk mendapatkan Diarra lantaran saat ini ia belum memiliki agen resmi. Kendati begitu, Diarra kemungkinan baru bisa dipinang pada akhir tahun 2024 mendatang saat usianya genap 17 tahun.

Menariknya lagi, Diarra tak hanya mampu mengisi posisi penyerang. Dia adalah salah satu pemain yang cukup versatile. Bersama Mali U-17 buktinya ia kerap dipasang sebagai penyerang sayap maupun gelandang serang.

Banyak pengalaman berharga yang diterima pemain Mali selama mengikuti Piala Dunia U-17 2023. Salah satunya bagaimana pemain harus menjaga reaksi pada saat pertandingan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Timnas Mali U-17 Buat Kejutan

Timnas Mali U-17 membuat kejutan dalam gelaran Piala Dunia U-17. Mereka menjadi tim kuda hitam saat lolos ke semifinal. Pada fase gugur itu, mereka harus bersaing dengan tiga raksasa sepak bola dunia, Argentina U-17, Prancis U-17 dan Jerman U-17.

Pada akhirnya perjalanan mereka mencapai peringkat ketiga saat sukses menaklukkan Argentina U-17 dengan skor telak 3-0.

Pelatih Soumalia Coulibaly hasil Piala Dunia U-17 ini sangat baik untuk perkembangan pemain muda di Mali. Ia juga mengatakan tentu hasil ini berperan penting untuk para pemain muda, khususnya yang bermain untuk tim ini.

Ibrahim Diarra dkk sudah melalui banyak pertandingan untuk bisa mencapai pencapaian terbaik di Piala Dunia U-17 2023.

"Untuk perkembangan pemain muda Mali, bisa dilihat dari performa tim ini di setiap kejuaraan yang diikuti. Mulai dari Kejuaraan Afrika U-17, lalu lolos sampai semifinal menempati peringkat 3-4, kemudian kami bermain di Piala Dunia U-17 yang menjadi next step berikutnya. Setiap pertandingan mereka semakin matang dan ini akan turut membuat tim pelapis mereka di Mali lebih bersemangat mengejar. Karena setelah ini, mereka akan dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20," kata Coulibaly.

Pada kesempatan yang sama, Kapten Tim Mali Ibrahim Diarra menyatakan jika Piala Dunia U-17 ini adalah wadah yang baik untuk para pemain bisa belajar dan terus bekembang.

"Kami belajar banyak dalam turnamen ini, meskipun kita tidak bisa mendapatkan target kami, tapi kami masih di sini. Belajar bagaimana kita bermain sebagai tim, bagaimana kita menyikapi hal-hal di luar lapangan, dan belajar bagaimana lebih baik lagi di pertandingan selanjutnya. Itu yang terpenting," ucap Diarra.

(Taufiq Syarifudin)