Sukses

Pantang Dilewatkan, Ini Berbagai Spot Menarik di Kayutangan Heritage Malang

Kawasan Kayutangan ini menyimpan berbagai daya tarik, mulai dari surga pencinta foto, deretan bangunan peninggalan Belanda, masjid suci, makanan legendaris, dan makam tokoh-tokoh sejarah

Liputan6.com, Malang - Saat berkunjung ke Kota Apel, salah satu destinasi wisata yang bisa dijadikan pilihan adalah Kampoeng Heritage Kajoetangan atau Kayutangan. Destinasi wisata ini berlokasi di Jalan Jenderal Basuki Rachmad Gg.4, Kauman, Klojen, Kota Malang.

Kampoeng Heritage Kajoetangan menawarkan kampung wisata tematik dengan suasana tempo dulu. Kawasan Kayutangan ini menyimpan berbagai daya tarik, mulai dari surga pencinta foto, deretan bangunan peninggalan belanda, masjid suci, makanan legendaris, dan makam tokoh-tokoh sejarah.

Selain itu, ada banyak spot menarik yang bisa dikunjungi. Mengutip dari laman resmi Kampoeng Heritage Kajietangan, berikut berbagai spot menarik yang bisa dikunjungi di tempat wisata Malang ini:

1. Rumah Nyik Aisyah

Rumah Nyik Aisyah dibangun pada 1920-an oleh H Nawawi yang sekaligus merupakan pemilik pertama bangunan ini. Bangunan beratap pelana yang meruncing ini berukuran 85 meter persegi.

Menariknya lagi, bangunan ini merupakan rumah pertama di dekat makam Mbah Honggo. Pada awal pendiriannya, rumah ini digunakan sebagai pendopo.

Sementara itu, Nyik Aisyah merupakan anak dari seorang turunan Raden dari Ciamis, Hasan Taib. Hasan Taib merupakan kolega dekat dari mbah Honggo.

2 dari 4 halaman

Griya Moeziek

2. Griya Moeziek

Griya Moezik merupakan milik keluarga Soewi Soesilo. Ia merupakan maestro keroncong asal Kajoetangan.

Pada 1970-an, rumah ini digunakan sebagai tempat berkumpulnya anak- anak muda bermain musik yang kini populer, seperti Ian Antono dan Abadi Soesman yang juga teman dari Bing Soehadi (anak Soewi Soesilo). Berbagai jenis alat musik dihadirkan kembali di rumah ini.

3. Pasar Krempyeng

Terdapat sebuah pasar di dalam kawasan perumahan warga, yaitu Pasar Krempyeng. Nama ini diambil dari krempyengan yang berarti cepat bubar.

Kini, Pasar Krempyeng menjadi tempat warga untuk menjual dagangannya saat pagi dan sore hari. Selain menyajikan kuliner khas Malang, di Pasar Krempyeng juga kerap digelar pertunjukan tari topeng Malang hingga musik keroncong.

 

3 dari 4 halaman

Kali Sukun

4. Kali Sukun

Kawasan Kali Sukun merupakan spot foto di Kampoeng Heritage Kajoetangan yang cukup populer. Pengunjung bisa merasakan suasana ala Kota Amsterdam.

Pada bagian sisi sungai, berdiri ornamen pagar yang menyerupai jembatan dengan model lampu ala Eropa. Selain itu, hiasan mural tiga dimensi membuat Kali Sukun semakin menyerupai kanal-kanal di Eropa.

5. Galeri AEO dan Studio Foto

Jika kamu ingin mencari spot foto unik, maka Galeri AEO dan Studio Foto adalah pilihan tepat. Arsitektur kolonial rumah ini dapat dilihat dari elemen ventilasi, jendela, dan pintu.

Galeri ini menghadirkan berbagai koleksi barang antik, seperti kamera jadul, mebel interior antik, hingga motor jadul yang bisa menjadi properti foto. Selain itu, pengunjung juga bisa membeli berbagai barang antik di sini.

 

4 dari 4 halaman

Rumah Jamu

6. Rumah Jamu

Rumah Jamu dibangun sekitar 1940-an. Rumah ini memiliki gaya arsitektur khas Jawa yang kental, sedangkan arsitektur kolonialnya dapat dilihat dari elemen ventilasi, jendela, dan pintu.

Dulu, rumah ini pernah digunakan sebagai tempat pengobatan shin she, yaitu pengobatan akupuntur tradisional dari Tiongkok. Selain itu, ada juga aneka racikan jamu seduh.

7. Rumah Ranuatmodjo - Cafe STMJ

Rumah ini dibangun pada 1930-an. Uniknya, bangunan ini memiliki jenis atap campuran perisai dan pelana. Sejak didirikan hingga sekarang, bangunan ini belum pernah mengalami renovasi yang signifikan.

Terdapat tambahan kafe yang menjual STMJ di teras rumah. STMJ yang merupakan singkatan dari susu, telur, madu, dan jahe ini adalah minuman hangat dari susu segar yang dicampurkan dengan telur ayam kampung, madu, dan jahe segar.

Selain beberapa spot tersebut, masih ada banyak spot lain di Kampoeng Heritage Kajoetangan yang bisa dikunjungi. Beberapa di antaranya adalah Makam Eyang Honggo, Langgar Tua, Galeri Pak Eko, Rumah Udin, Rumah Punden, Galeri Nya' Abbas Akub, Rumah Jacoeb, dan masih banyak lagi.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

Video Terkini