Liputan6.com, Yogyakarta - Era digitalisasi saat ini ada beberapa tantangan dalam membangun kepercayaan publik secara berkelanjutan. Pakar komunikasi dari Nanyang Technological University (NTU), Singapura, Prof. Jack Qiu Linchan mengatakan teknologi selain memberikan peluang juga memberikan tantangan baru sehingga perlu peran transformatif dalam berkomunikasi lewat teknologi.
“Teknologi di era komunikasi memberikan wawasan kita tentang bagaimana kita sesuatu yang terus berkembang untuk meningkatkan kepercayaan publik,” katanya di University Club (UC) Hotel UGM, pada Kamis (30/11/2023).
Hal senada juga disampaikan Staf Ahli Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia, Indri Saptaningrum, jika kebijakan dan regulasi untuk media yang dibuat oleh pemerintah memang diarahkan untuk membentuk kepercayaan publik secara berkelanjutan.
Advertisement
Baca Juga
“Diperlukan pemahaman mendalam tentang kerangka regulasi untuk mengatasi kompleksitas ranah komunikasi dan membangun kepercayaan di antara berbagai pemangku kepentingan,” ungkapnya.
Sementara itu, Dosen Departemen Ilmu Komunikasi UGM Dian Arymami, mengatakan terdapat korelasi antara perkembangan budaya digital di masyarakat Indonesia dan usaha membangun kepercayaan publik di ruang digital.
“Nuansa budaya sebenarnya sangat mempengaruhi pembangunan kepercayaan dalam konteks lanskap digital yang terus berkembang,” ujarnya.
Ketua Asosiasi Periklanan Indonesia, Janoe Arijanto mengatakan strategi komunikasi yang transparan dan bertanggung jawab memiliki peran krusial. Terutama dalam membentuk kepercayaan berkelanjutan di tengah ketidakpastian ruang komunikasi yang penuh tantangan.
“Dalam menghadapi perubahan, strategi pembangunan kepercayaan harus diakomodasi dengan cermat untuk memastikan kesesuaian dan respons positif dari pemangku kepentingan," paparnya.