Sukses

Cerita Korban Selamat Erupsi Gunung Marapi, Berlindung di Pohon dari Kejaran Abu Vulkanik

Salah satu korban selamat dari erupsi Gunung Marapi, Sri Wahyuni, berlari kencang dari kejaran hujan debu dan batu hingga akhirnya berhasil turun.

Liputan6.com, Pekanbaru - Sebanyak 25 pendaki asal Provinsi Riau di Gunung Marapi dinyatakan selamat. Salah satunya Sri Wahyuni, perempuan 21 tahun asal Kota Pekanbaru yang sampai ke Puncak Merpati.

Puncak Merpati selalu jadi tujuan pendaki Gunung Marapi. Pendaki biasanya mencari kesempatan untuk menikmati matahari terbit dan turun siang menjelang petang di lokasi ini.

Sri sudah tiba di Pekanbaru usai turun menyelamatkan diri. Dia bercerita sampai ke puncak pada Minggu pagi, 3 Desember 2023, tepatnya pukul 07.50 WIB.

Beberapa jam menikmati keindahan ciptaan Tuhan dari Puncak Merpati Gunung Marapi, Sri bersama 9 teman pendaki lainnya turun ke camp atau tempat berkemah.

"Sampai di camp pukul 13.35 WIB, nah erupsinya itu sekitar jam 14.45 WIB, posisinya kami saat itu masih berada di pos 5," kata Sri, Rabu siang, 6 Desember 2023.

Tak ada di benak Sri bahwa Gunung Marapi erupsi. Apalagi tidak ada peringatan dari petugas terkait di gunung.

Beberapa menit dalam perjalanan turun gunung, Sri mendengar suara letusan keras. Sri dan temannya saling bertatapan menyiratkan pertanyaan apa yang terjadi.

"Tidak lama setelah itu terjadi hujan batu dan ranting pohon berjatuhan," kata Sri.

Tanpa aba-aba, Sri berlari sekencang-kencangnya diikuti langkah cepat teman yang lain. Sri mencari pohon besar untuk berlindung dan sembunyi dari kejaran abu vulkanik.

"Mencari perlindungan di bawah pohon besar, kami bersembunyi di situ terus," ujarnya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kaki Keseleo

Setelah hujan abu reda, Sri dan rekannya kembali lari ke bawah tanpa berhenti. Dia pun akhirnya sampai ke pos 3 dan ketemu dengan 3 kawan yang sudah duluan turun.

"Ketika sudah kumpul semua, kami sama-sama lari ke bawah sekuat tenaga tanpa henti," jelasnya.

Sri akhirnya sampai di pos 2 lalu berhenti sejenak. Kemudian lari kembali ke bawah dan sampai di pos BKSDA dengan selamat.

"Ada salah satu teman kakinya yang keseleo," ungkapnya.

Sri beserta 9 rekannya langsung pulang, dikarenakan tinggal di Pekanbaru. Hal itu dikarenakan syok saat erupsi Gunung Marapi.

"Yang jelas, suara ledakannya besar, sampai sekarang juga masih terngiang suara ledakannya," kata Sri.

"Saya berharap, agar Gunung Marapi cepat pulih, dan teruntuk teman-teman yang mendaki tolong dijaga," harapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.