Sukses

Gemini Dirilis, AI Milik Google Diklaim Jadi Saingan Kuat ChatGPT

Google baru-baru ini merilis model AI mereka bernama "Gemini". Produk tersebut diklaim menjadi saingan kuat untuk ChatGPT.

Liputan6.com, Bandung - Perusahaan teknologi  ternama Google baru-baru ini memperkenalkan model kecerdasan buatan (AI) milik mereka bernama Gemini AI. Pihak Google bahkan mengklaim Gemini akan menjadi AI yang paling besar dan mumpuni daripada model lain.

Memperkenalkan Gemini, model AI terbesar dan paling mumpuni dari Google,” tulis akun media sosial X @Google pada Rabu (6/12/2023).

Model AI terbaru dari Google ini bahkan disebut-sebut akan menjadi saingan kuat dari ChatGPT dari OpenAI. Sebelumnya, Google telah mengungkap model tersebut pertama kali di bulan Juni saat konferensi pengembang I/O.

Melansir dari The Verge, Pinchai selaku CEO Google DeepMind Demis Hassabis menyampaikan bahwa model AI yang mereka buat merupakan lompatan besar dalam model AI. Selain itu, model AI ini akan mempengaruhi hampir semua produk Google.

“Salah satu hal yang paling menarik dari momen ini adalah Anda bisa mengerjakan satu teknologi dasar dan membuatnya lebih baik, dan hal tersebut akan langsung mengalir ke seluruh produk kami,” ujarnya.

Gemini AI akan dirilis di beberapa platform misalnya saja Chatbot Bard kini didukung oleh Gemini Pro dan pengguna Pixel 8 Pro akan mendapatkan beberapa fitur baru berkat Gemini Nano.

Kemudian, Gemini Ultra akan hadir tahun depan dan Gemini Pro yang digunakan Bard merupakan tingkat menengah dari seri Gemini. Sementara itu, Gemini Ultra akan menjadi yang terbesar dan paling lambat namun paling mumpuni.

AdapunGemini Nano merupakan versi yang paling kecil dan cepat yang ditunjukkan untuk tugas-tugas perangkat.

2 dari 4 halaman

Seperti Apa Gemini AI dari Google?

Melalui pengumumannya, Google menjelaskan bahwa Gemini AI menjadi model yang paling canggih dan mumpuni yang mereka buat. Salah satu keunggulan dari Gemini AI ada pada sifat mutlimodalnya.

Gemini memungkinkan AI untuk bekerja dengan teks, gambar, audio, video hingga kode. Kemudian model AI ini dapat mengintegrasikan, memahami, hingga beroperasi dengan semua jenis informasi secara mulus.

Kemudian, fleksibilitas dari Gemini AI bisa beradaptasi dengan berbagai lingkungan yang ada. Saat ini Gemini AI dibuat dalam tiga ukuran yaitu Gemini Nano, Gemini Pro, dan Gemini Ultra.

Diketahui, Gemini Nano telah tersedia untuk pengguna Pixel 8 Pro dan memberikan beberapa fitur baru. Sementara itu Gemini Pro juga tersedia untuk Chatbot Bard dan untuk Gemini Ultra baru akan hadir di tahun depan.

3 dari 4 halaman

Diklaim Lebih Unggul Dari GPT-4

Google juga memperkenalkan Gemini AI sebagai produk model AI yang lebih unggul dari ChatGPT. Pihaknya bahkan tidak ragu membandingkan Gemini secara langsung dengan model GPT-4.

Melalui pengujiannya Gemini Ultra dinilai lebih baik dalam tujuh dari delapan kriteria yang berfokus pada teks, termasuk kemampuan dalam penalaran, matematika, dan pengkodean. Sementara itu pengujian ulti modalnya menunjukan beberapa keunggulan Gemini dalam 10 aspek gambar, video, dan audio.

Selain itu Gemini AI juga disebut mengungguli para ahli manusia dalam tugas-tugas MMLU yaitu pemahaman bahasa multitask yang masif. Pasalnya dinilai bisa menggabungkan 57 mata pelajaran untuk menguji pengetahuan dunia serta kemampuan pemecah masalah.

4 dari 4 halaman

Akan Terus Diteliti Lagi

Saat ini Google sendiri telah menyatakan bahwa model Gemini AI memperlihatkan hasil yang menjanjikan. Namun perlu dicatat bahwa angka-angka tersebut masih perlu diverifikasi oleh peneliti independen.

Pihaknya juga mengklaim bahwa desain multimodal Gemini memberikan keunggulan contohnya dalam bekerja dengan teks dan gambar tanpa perlu sistem OCR. Namun belum jelas seberapa baik kinerja dari Gemini dalam bahasa selain Inggris karena saat ini bahasa yang bisa digunakan baru bahasa tersebut.

Selain itu Google juga menekankan tanggung jawab serta keamanan sebagai inti dari pengembangan Gemini. Mulai dari menggunakan berbagai teknik seperti pengklasifikasi keamanan agar mencegah kekerasan, stereotip, dan memastikan kebenaran yang faktual.

Maka dari itu pihak Google akan terus melakukan penelitian lagi untuk melihat efektivitas dari produknya.