Sukses

Tak Melulu Romantika Cinta, Ini 5 Rekomendasi Drakor Soal Hubungan Platonik

Tak sedikit serial drakor yang dirilis untuk menampilkan hal tersebut. Hubungan platonik biasanya sering membuat penonton merasa lebih hangat, namun terkadang terasa tak jelas atau menimbulkan tanya.

Liputan6.com, Yogyakarta - Tak sedikit drama Korea (drakor) yang penuh dengan hubungan platonik yang menggemaskan. Bahkan, persahabatan lawan jenis ini dalam sebuah drama seringkali menjadi inti sebuah ceritanya.

Tak sedikit serial drakor yang dirilis untuk menampilkan hal tersebut. Hubungan platonik biasanya sering membuat penonton merasa lebih hangat, namun terkadang terasa tak jelas atau menimbulkan tanya.

Nah cerita soal hubungan platonik ini kerap ditemui di sejumlah drakor, misalnya dalam The Guest, persahabatan yang mengalahkan iblis. Kisah persahabatan ini yang membuat setiap scene lebih menarik dan menyenangkan untuk ditonton.

Berikut ini daftar drakor tema platonik yang menarik:

1. Suspicious Partner

Suspicious Partner bertema thriller romansa, persahabatan antara Eun Bong-hee dan Ji Eun-hyuk justru mirip romansa. Sepanjang cerita keduanya semakin dekat, dan mereka kerap meratapi kesengsaraan mereka satu sama lain.

Bong-hee jatuh cinta dengan bosnya Noh Ji-wook. Ji-wook kebetulan adalah teman Eun-hyuk, yang dia khianati. Dalam sebuah scene, keduanya menunjukkan rahasia, namun tetap tampak menyenangkan karena memiliki persahabatan yang terbuka dan jujur satu sama lain. Baik Bong-hee dan Eun-hyuk membutuhkan persahabatan mereka di masa-masa sulit dalam hidup mereka.

 

2 dari 3 halaman

Reply 1988

2. Reply 1988

Reply 1988 mungkin masih bisa disebut sebagai serial terbaik saat ini. Kisahnya membahas lima orang saling berteman yang tumbuh di lingkungan sama di kawasan utara Seoul.

Banyak hubungan romantis bermunculan di antara teman-teman, kecuali antara Sung Duk-seon dan Ryu Dong-ryong. Duk-seon dan Dong-ryong sangat mirip, karena mereka berdua suka bercanda dan bersenang-senang.

Persahabatan yang kuat diantara keduanya justru membuat rangkaian cerita menjadi menarik. Bahkan jelas akhir cerita, Duk-seon berurusan dengan cinta segitiga, sementara Dong-ryong jadi teman Duk-seon yang setia.

3. The Uncanny Counter

Dalam serial drama The Uncanny Counter, mereka adalah orang-orang yang dipilih untuk mendapatkan kehidupan kedua setelah mengalami koma yang panjang.

Sebagai syarat mereka diberi kemampuan khusus dan tugas melindungi dunia dari roh jahat. Counters memiliki struktur kekeluargaan yang sangat unik. Mae-ok dan Mo-tak bagaikan sosok orang tua bagi So Mun dan Ha-na, yang sama-sama kehilangan orangtua pada usia muda.

Pada season kedua, ikatan antar Counter semakin menarik saat mereka kedatangan anggota Jeok-bong. Setiap kisah yang diceritakan diantar Counter seperti menonton keluarga yang nyata. Mereka bertengkar dan menggoda satu sama lain, namun pada akhirnya, terlihat jelas bahwa mereka peduli satu sama lain.

 

3 dari 3 halaman

Goblin

4. Goblin

Persahabatan platonik yang terkenal di drama Korea mungkin masih milik serial Goblin. Hubungan itu dijalin antara Ji Eun-tak dengan Reaper. Meskipun keduanya awalnya tidak menyukai satu sama lain, karena tugas Reaper adalah membunuh Eun-Tak, mereka semakin dekat karena mereka menghabiskan lebih banyak waktu bersama.

Eun-tak adalah salah satu orang pertama yang melihat sisi lembut Reaper saat mereka saling membantu melalui berbagai masalah. Ikatan seperti saudara tumbuh di antara mereka, dan itulah salah satu alasan mengapa Goblin menjadi serial yang terkenal.

5. Missing The Other Side

Kim Wook, Lee Jong-ah, dan Kim Nam-guk menyebut diri mereka sebagai Three Musketeers. Mereka adalah tiga sahabat karib. Ikatan antara ketiganya bertahan bahkan setelah kematian Nam-guk di awal cerita. Jong-ah berhenti dari pekerjaannya untuk mengambil alih pegadaian Nam-guk, dan Kim Wook bertekad menemukan pembunuh temannya.

Mereka bahkan memakai gelang yang serasi untuk menandai diri mereka sebagai Three Musketeers. Kim Wook dan Jong-ah tidak pernah melupakan Nam-guk, menyebut diri mereka Four Musketeers ketika Jang Pan-seok bergabung dengan grup mereka.

 

Penulis: Taufiq Syarifudin