Liputan6.com, Yogyakarta - Sering menemukan manusia silver di persimpangan Yogyakarta membuat dosen UGM tergugah dalam memberikan edukasi bahaya cairan manusia silver.
Ketua pelaksana program pengabdian FMIPA UGM, Endang Tri Wahyuni mengatakan bahan yang digunakan manusia silver untuk melumuri bagian tubuh mengandung beberapa bahan kimia yang berbahaya.
”Dari data analisis menggunakan instrumentasi XRF (X-Ray Fluorescence), ditemukan bahwa penyusun utama bahan kimia dari cairan silver tersebut adalah unsur Al, Cl dan K,” ungkapnya Rabu 6 Desember 2023.
Advertisement
Dalam cairan manusia silver itu Endang menjelaskan dalam skala ppm (part per million) juga ditemukan unsur logam berat berbahaya yaitu Hg (merkuri) dan Cr (kromium). Sementara kandungan unsur perak (Fe) sendiri dalam cairan silver tidak terlalu besar.
Baca Juga
”Justru kandungan perak di cairan silver (yang sering digunakan manusia silver) hanya di kisaran 0,18%,” tuturnya.
Anggota pelaksana program pengabdian, Suherman mengatakan tidak hanya berbahaya bagi pemakainya saja dari bahan kimia penyusun warna silver tersebut. Tetapi berbahaya juga saat pembilasan karena bahan kimia cari cairan silver berpotensi masuk ke badan air dan sumber air konsumsi masyarakat.
Kondisi inilah membuat tim pengabdian FMIPA UGM melibatkan mahasiswa Arif Arkan dan Ayuning Dewi untuk mensosialisasikan bahaya cairan silver itu dengan pendekatan ke pelaku manusia silver di beberapa perempatan di Yogyakarta. Upaya tersebut dilakukan agar ada perhatian dan kewaspadaan sehingga mengurangi resiko pemakaian larutan silver ke manusia dan lingkungan sekitar.