Liputan6.com, Bali - OCS Group kian meningkatkan keahlian globalnya dalam hal Environmental, Social, and Governance (ESG) di Indonesia dengan menginisiasi pembuatan ESG Playbook bagi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang dirancang khusus bagi KEK Sanur di provinsi Bali. ESG Playbook tersebut, sebagai panduan dalam aktivitas-aktivitas ESG, akan berperan penting dalam upaya pencapaian tujuan keberlanjutan di KEK Sanur.
Meluncurkan inisiatif ini, OCS Group Indonesia menyelenggarakan Workshop ESG di KEK Sanur hari ini (08/12/23). Workshop ini menghadirkan Jeffry Johary, Managing Director OCS Group Indonesia; Doddy A. Matondang, President Director PT Hotel Internasional Sanur Indonesia (HISI); dan Peter Seeley, Head of ESG OCS Group, sebagai pembicara utama.
Jeffry Johary, Managing Director OCS Group Indonesia, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam mewujudkan upaya-upaya ESG di KEK Sanur.
Advertisement
Baca Juga
“Sebagai perusahaan global penyedia facilities services yang mengedepankan solusi teknologi dan berkomitmen kuat terhadap ESG, kami mendorong kolaborasi guna mendukung inisiatif-inisiatif terdepan. Bersama dan beriringan dengan PT HISI, kami akan menyelaraskan KEK Sanur dengan tren keberlanjutan global, menjadikan KEK lebih menarik dan bermanfaat secara jangka panjang melalui pengembangan ESG Playbook yang pertama kalinya ini dibuat di Kawasan-Kawasan Ekonomi Khusus,” tutur Jeffry.
PT HISI, perusahaan penyelenggara KEK Sanur, merupakan anak perusahaan PT Hotel Indonesia Natour (HIN), bagian dari PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero). KEK Sanur yang memprakarsai pengembangan konsep health and wellness, adalah KEK Kesehatan pertama di Indonesia yang mengedepankan wellbeing, didukung dengan pesona alam pantai Bali.
KEK Sanur memiliki visi menjadi destinasi pariwisata premier melalui keunggulan wisata medis dan kesehatan, menawarkan pengalaman pelanggan (customer experience) yang terintegrasi dengan layanan-layanan kesehatan sekaligus pariwisata. Layanan tersebut di antaranya meliputi, pelayanan kesehatan, hotel atau penginapan, akomodasi MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions), taman etnobotani, dan pusat komersial. Pengembangan KEK Sanur merupakan transformasi strategis, yang memposisikan Indonesia sebagai pusat medis dan kesehatan berkelas dunia.
Doddy A. Matondang, President Director PT HISI, menekankan pentingnya ESG Playbook dalam mengembangkan kredibilitas dan profesionalisme KEK Sanur.
“ESG Playbook memberikan kerangka dalam mengintegrasikan praktik-praktik yang berkelanjutan ke dalam operasional dan pengembangan area ini sehingga dapat menjadi yang terdepan di industri, baik itu pada lingkunp nasional maupun internasional. Dengan menekankan pada tanggung jawab lingkungan, inklusivitas sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik, ESG Playbook akan membantu KEK dalam menarik lebih banyak investor, membangun ketahanan, dan berkontribusi secara positif pada ekosistem dan masyarakat sekitar,” kata Doddy.
Head of ESG dari OCS Group, Peter Seeley, menambahkan bahwa melalui kelancaran dan keberhasilan pengembangan ESG Playbook untuk KEK Sanur nantinya, OCS akan membantu dalam memberikan kontribusi signifikan melalui pengetahuan dan pengalaman global yang dimilikinya.
“Kami saat ini dalam posisi terbaik dalam membawa perubahan berarti yaitu pada dua aspek: dalam meningkatkan mobilitas sosial dan melindungi sumber daya alam di planet Bumi ini. Dengan berfokus pada tindakan-tindakan yang tepat di dua hal tersebut, dan menjalin kerja sama erat dengan kolega kami, pelanggan kami, pemasok, serta warga sekitar, kami dapat memainkan peran utama dalam memastikan keberhasilan upaya- upaya yang dilakukan demi kebaikan generasi masa depan,” jelas Peter.
Ditopang dengan kekuatan komitmen terhadap keberlanjutan, OCS Group Indonesia telah meningkatkan program-program ESG, yang diluncurkan pada Mei tahun ini. Dengan berfokus pada empat target utama ESG – pengurangan jejak karbon, budaya kesehatan dan keselamatan, pengembangan masyarakat usia muda dan produktif, serta tata kelola perusahaan yang baik – OCS Group Indonesia telah menentukan sejumlah langkah yang harus dilakukan dan akan bekerja sama secara erat dengan semua pemangku kepentingan untuk mencapai target ini sepenuhnya di akhir tahun 2033.