Liputan6.com, Yogyakarta - Mpok Sinah Klamben merupakan singkatan dari Kelompok Seni dan Usaha Kecil Menengah Kelurahan Mangkubumen. Komunitas yang mewadahi aktivitas ekonomi pelaku UMKM ini berasal dari Banjarsari, Kota Solo.
Mengutip dari surakarta.go.id, komunitas ini sekaligus mempopulerkan kembali kuliner Solo yang mulai tergeser oleh zaman. Hal itu dilakukan melalui program Pasar Jadoel Kuliner Mangkubumen.
Berbagai kuliner tradisional dijajakan di Sasono Krido Mangkubumen Jalan RM Said 236, Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari, Solo. Pengunjung bisa berburu berbagai makanan tradisional, seperti nasi liwet, gudeg, timlo, botok, gethuk, brambang asem, bakmi toprak, hingga beragam bubur dan jenang.
Advertisement
Baca Juga
Pasar Jadoel Kuliner Mangkubumen beroperasi setiap hari. Uniknya, para pengunjung yang ingin menikmati jajanan yang disediakan harus bertransaksi memakai ketip atau koin. Satu ketip setara dengan Rp2.000.
Selain menikmati aneka kuliner, pengunjung juga bisa menonton beragam pertunjukan tradisional. Untuk anak-anak juga disediakan wahana permainan tradisional, seperti dakon, engklek, hingga gobak sodor.
Pengunjung juga bisa bersantai sambil menikmati hidangan lezat dan diiringi musik tradisional Solo. Suasana sore akan terasa sangat istimewa, sehingga menjadi pengalaman yang tak terlupakan.
Adapun pedagang di Pasar Jadoel Kuliner Mangkubumen diperkirakan mencapai 15-20 pedagang yang merupakan warga kelurahan setempat. Hal ini sangat bermanfaat karena mampu mendorong perekonomian warga setempat.
Dalam menyelenggarakan program ini, Mpok Sinah Klamben bekerja sama dengan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata), LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan, PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) dan karang taruna setempat. Kehadiran Pasar Jadoel Kuliner Mangkubumen seolah menjadi upaya untuk melestarikan warisan budaya kuliner nusantara.
(Resla Aknaita Chak)