Liputan6.com, Kota Palu - Dokumen Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Provinsi Sulawesi Tengah menyebut terdapat lima sumber EBT yang memiliki potensi untuk dikembangkan.Â
Sumber EBT itu yakni panas bumi dengan potensi 368 Mega Watt (MW), air dengan 3.095 MW, Surya dengan 6.187 MW, Biomassa 326,9, dan bayu atau angin dengan potensi 908 MW. Total dari dari sumber itu bisa menghasilkan 10.884,9 MW dan dapat digunakan memenuhi kebutuhan energi listrik masyarakat di Sulawesi Tengah.
Walau begitu menurut Kabid Energi Baru Terbarukan Dinas ESDM Sulteng, Sultanisah sejumlah kendala masih menghambat pengembangan EBT tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Persoalan lahan dan tata ruang, potensi EBT yang berada di kawasan hutan dan konservasi, biaya investasi yang mahal dan waktu yang lama sampai tahap produksi, serta kewenangan pengembangan skala besar yang berada di tingkat pusat menjadi kendala utama.
Sejauh ini kata Sultan pihaknya terus mengupayakan berbagai solusi guna mempercepat pengembangan EBT. Di antaranya sinkronisasi perizinan, kemudahan akses pemerintah provinsi dan kabupaten dalam kegiatan bidang energi, serta memanfaatkan teknologi informasi dalam pelaporan.
"Kami juga mengupayakan meningkatkan koordinasi dan kerja sama serta kolaborasi antarinstansi dan sektor terkait dan para pelaku usaha bidang energi," kata Sultan saat menjadi narasumber dialog 'Pengembangan EBT' Festival Media Hijau 2023 di Kota Palu, Senin (11/12/2023).
Sumber energi fosil batubara sejauh ini masih menjadi sumber energi dominan di Sulawesi Tengah tahun 2023 sebesar 71 persen.Â
Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Sulawesi Tengah sendiri menjadi fokus Pemrov Sulteng, salah satunya dengan penerbitan Perda Nomor 10 tahun 2019 tentang Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Provinsi Sulawesi Tengah untuk mendukung percepatan kemandirian EBT, pemanfaatan sumber EBT, dan memudahkan investasinya.
Â