Sukses

Kisah Pilu Amin Fahrudin Histeris Melihat Ibunya Meninggal Korban Bus Terguling di Cipali

Pria yang berprofesi sebagai driver ojol ini tak kuat menahan kesedihan setelah melihat ibundanya sudah terbujur kaku di ruang jenazah

Liputan6.com, Purwakarta Suasana Kamar jenazah Rumah Sakit Abdul Radjak Purwakarta ramai dipadati keluarga maupun kerabat korban meninggal dunia dalam kecelakaan tunggal Bus Handoyo jurusan Yogyakarta-Bogor. Suasana duka dan histeris tak terelakkan.

Diketahui, kecelakaan tunggal tersebut terjadi di ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 72 pada Jumat, 15 Desember 2023 sore tadi. Amin Fahrudin adalah salah satunya yang sempat histeris.

Pria yang berprofesi sebagai driver ojol ini tak kuat menahan kesedihan setelah melihat ibundanya sudah terbujur kaku di ruang jenazah RS Abdul Radjak Purwakarta.

Amin sempat tak sadarkan diri setelah melihat jenazah ibundanya. Saat datang ke RS ini Amin ditemani keluarga dan tetangganya.

Amin sempat beberapa kali pingsan karena tak kuasa menahan rasa kehilangan ibunda tercintanya. Beruntung, keluarga dan tetangganya langsung membawa Amin keluar ruangan untuk ditenangkan.

Saptoni, tetangga Amin Fahrudin, menyeritakan, tetangganya itu mendengar kabar kecelakaan yang menimpa Bus PO Handoyo dari agen. Setelah di cek, nama Cholimah warga Desa Bantih, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, yang merupakan ibudan Amin, menjadi korban dan meninggal dunia.

2 dari 2 halaman

Bersama Cucu

"Karena kondisi Amin tak memungkinkan, makanya saya yang mengantar. Ini kami langsung mengecek ke kamar mayat RS Abdul Radjak Purwakarta," ujar Saptoni.

Menurut Saptoni, ibunda Amin ini berangkat dari Candiroto, sejak pagi. Tujuannya, ke Kabupaten Karawang untuk liburan bersama tiga cucunya, yang merupakan anak dari Amin Fachrudin.

Namun, belum sampai Karawang, tiba-tiba bus yang membawa Cholimah mengalami kecelakaan. Bahkan, kecelakaannya di Kabupaten Purwakarta yang jaraknya sudah dekat ke Karawang.

"Ini, Amin dan istrinya masih syok atas musibah ini," jelasnya.

Sementara itu, sampai saat ini, 12 korban meninggal dunia masih berada di ruang jenazah RS Abdul Radjak Purwakarta menunggu kedatangan keluarga.

Video Terkini