Liputan6.com, Purwakarta - Ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) selalu punya cerita. Salah satunya, cerita mengenai kecelakaan lalu lintas yang kerap terjadi di jalur bebas hambatan itu hingga menyebabkan nyawa melayang. Seperti yang terjadi pada Jumat (15/12/2023) sore.
Kecelakaan maut yang terjadi sekitar pukul 15.30 WIB itu, melibatkan Bus PO Handoyo bernomor polisi AA 7626 OA yang hendak mengarah ke Jakarta. Bus umum tersebut, diketahui berangkat dari Yogyakarta menuju Bogor.
Bus umum yang ditumpangi sekitar 22 orang itu mengalami kecelakaan tunggal. Bus tersebut mengalami kerusakan parah karena terguling setelah menambrak pembatas jalan di KM 72 Exit Tol Cikopo. Akibat kejadian itu, 12 penumpangnya meninggal, sisanya mengalami luka-luka.
Advertisement
Baca Juga
Seluruh korban kecelakaan telah dievakuasi ke dua rumah sakit di Kabupaten Purwakarta. Yakni, RS Abdul Radjak dan RS Siloam. Peristiwa nahas itu, kini juga telah ditangani Satuan Lalul Lintas Polres Purwakarta.
Pagi tadi, petugas kepolisian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mencari tahu penyebab pasti kecelakaan tunggal bus umum tersebut. Dugaan sementara, kecelakaan tersebut akibat sang sopir tak bisa mengantisipasi laju kendaraannya.
Wadirlantas Polda Jawa Barat, AKBP Edwin Affandi dalam keterangannya menuturkan, dari keterangan sementara yang dihimpun jajarannya kecelakaan tersebut bermula saat Bus Handoyo yang membawa 22 penumpang itu melaju dengan kecepatan tinggi. Termasuk, saat melintasi jalan berkelok di interchange yang hendak mengarah keluar GT Cikopo.
"Kondisi jalan di TKP itu cukup baik. Namun karena jalannya menikung, pengemudi bus sepertinya tidak mengantisipasi laju kendaraanya. Dugaan sementara, kecelakaan ini akibat kelalaian sopir," ujar Edwin di RS Abdul Radjak Purwakarta.
Namun, untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan tersebut saat ini jajarannya tengah melakukan pemeriksaan lebih lanjut termasuk memintai keterangan dari korban selamat. Untuk sopir, telah diamankan oleh petugas.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Penuturan Korban Selamat
Sementara itu, Rahma (16) salah satu korban selamat dalam kecelakaan maut itu menuturkan, selama perjalanan ia pun sudah merasakan gelagat yang tidak mengenakan. Karena, menurutnya, bus yang ditumpanginya ini melaju secara ugal-ugalan.
"Selama dalam perjalanan, sopir mengemudikan kendaraannya selalu dengan kecepatan tinggi dan ugal-ugalan," ujar gadis yang masih duduk di bangku SMA Kelas XI itu usai menjalani pemeriksaan medis di RS Abdul Radjak.
Rahma menuturkan, dirinya berangkat dari Temanggung dan hendak berlibur menemui ibunya di Bekasi. Selama perjalanan, di bus tersebut ia duduk di kursi bagian kanan kendaraan. Ia pun menyaksikan bagaimana bus yang ditumpanginya itu sampai bisa terguling.
"Saat kecelakaan terjadi, saya masih sadar. Bus yang saya tumpangi, itu terguling begitu keras setelah menabrak sesuatu di depan. Saat bus terguling, saya sempat tertindih penumpang lainnya," jelas dia yang terlihat masih trauma.
Dalam kecelakaan tersebut, Rahma mengalami luka robek di bagian kepal. Kemudian, lecet dan memar dibeberapa bagian tubuhnya akibat benturan. Dirinya sangat bersyukur, karena masih bisa selamat dalam kecelakaan mengerikan itu.
Advertisement