Sukses

Mengenal Daun Kelor Beserta Manfaatnya yang Wajib Kamu Tahu

Daun kelor mempunyai berbagai macam manfaat terutama untuk kesehatan tubuh. Berikut ini adalah manfaat-manfaatnya yang harus diketahui.

Liputan6.com, Bandung - Daun kelor merupakan salah satu jenis daun yang tidak asing di antara masyarakat Indonesia di beberapa daerah. Manfaat daun kelor bahkan sering digunakan untuk kebutuhan kesehatan bagi sebagian orang.

Mengacu dari laman Kemenkes, daun kelor dalam bahasa latin dikenal dengan nama Moringa oleifera. Daun ini merupakan jenis tanaman tropis yang mudah untuk dikenali karena bentuk dan ukuran daunnya yang kecil.

Sementara itu, daun kelor berasal dari pohon kelor yang mudah untuk tumbuh pada jenis tanah yang bahkan tidak terlalu subur. Daun kelor sudah sering digunakan sejak dahulu sebagai pengobatan tradisional.

Tidak hanya identik dengan jamu atau obat-obat tradisional, daun ini juga identik dengan hal-hal yang berbau mistis. Selain itu melansir dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) daun kelor mempunyai julukan “Miracle Tree”.

Sekitar lebih dari 1.300 studi, artikel, hingga laporan banyak menyebutkan manfaat-manfaat dari daun kelor. Di antaranya menghadapi permasalahan wabah penyakit hingga masalah kekurangan gizi.

Daun kelor juga mempunyai antioksidan yang sangat dibutuhkan tubuh untuk melawan radikal bebas di dalam tubuh. Sebagai informasi radikal bebas yang tinggi bisa menyebabkan seseorang mengalami stres oksidatif.

Melansir dari Diskes Kab Badung, daun kelor mempunyai kandungan sejumlah vitamin serta mineral mulai dari Vitamin B6, Vitamin B2, Vitamin C, Vitamin A, zat besi, hingga Magnesium.

2 dari 4 halaman

Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan

Melansir dari Dinkes Kota Badung berikut ini adalah manfaat daun kelor untuk kesehatan:

1. Menurunkan Kadar Gula Darah

Melalui beberapa penelitian terdapat beberapa hasil yang menunjukan bahwa daun kelor bisa membantu menurunkan kadar gula dalam darah. Pada salah satu studi menguji 30 wanita yang mengonsumsi 1,5 sendok teh (7 gram) bubuk daun kelor.

Dalam pengujian tersebut 30 wanita tersebut mengonsumsi bubuk kelor dengan takaran tersebut selama tiga bulan. Adapun hasilnya dapat mengurangi kadar gula darah puasa sebesar 13,5% rata-rata.

Selain itu, dalam studi kecil lainnya terdapat enam orang dengan Diabetes menemukan jika menambahkan 50 gram daun kelor ke dalam makanan mengurangi kenaikan gula darah sebesar 21%.

3 dari 4 halaman

2. Menangkal Radikal Bebas

Seperti disebutkan sebelumnya daun kelor mengandung antioksidan sebuah senyawa yang bisa melawan radikal bebas dalam tubuh. Adapun kadar radikal bebas yang tinggi bisa menyebabkan stres oksidatif.

Stres oksidatif bisa berhubungan dengan penyakit kronis mulai dari penyakit jantung hingga diabetes tipe 2. Sehingga kandungan antioksidan yang dimiliki oleh daun kelor pasti bisa menangkal radikal bebas.

3. Menurunkan Kadar Kolesterol Darah

Seseorang yang mempunyai kadar kolesterol tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Adapun daun kelor ternyata baik untuk kesehatan yang bisa menurunkan kadar kolesterol.

4 dari 4 halaman

4. Mencegah Kanker

Perkembangan kanker sering kali tidak disadari oleh seseorang dan beberapa di antaranya baru menyadarinya setelah kanker berada di tahapan stadium yang parah. Mengingat sel kanker sendiri berkembang dalam waktu yang cukup lama.

Namun kandungan yang dimiliki daun kelor yaitu antioksidannya bisa mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas. Sehingga dipercaya bisa membunuh sel yang telah mati dan mencegah tumbuhnya sel kanker.

5. Mendukung Kesehatan Otak

Daun kelor juga mempunyai manfaat untuk mendukung kesehatan pada otak dan fungsi kognitifnya karena aktivitas antioksidan dan neuro-enhancer. Manfaat tersebut bahkan telah diuji sebagai pengobatan untuk penyakit Alzheimer.

Sementara itu kandungan vitamin E dan C yang tinggi bisa melawan oksidasi pada generasi neuron dan meningkatkan fungsi otak. Serta bisa menormalkan neurotransmitter serotonin, dopamin, dan noradrenalin di otak.

Hal tersebut yang menjadi peran kunci dalam memori, suasana hati, fungsi organ, respon terhadap stimulus dan kesenangan, hingga kesehatan mental contohnya dalam depresi dan psikosis.