Sukses

Profil Mantan Menteri Pertambangan Kuntoro Mangkusubroto, Wafat di Usia 76 Tahun

Mantan Menteri Pertambangan era Soeharto Kuntoro Mangkusubroto dikabarkan meninggal dunia pada Minggu (17/12/2023).

Liputan6.com, Bandung - Mantan Menteri Pertabangan dan Energi (1998-1999) Kuntoro Mangkusubroto dikabarkan meninggal dunia pada Minggu (17/12/2023) pagi. Kuntoro tutup usia pada 76 tahun di RSCM Kencana, Jakarta Pusat pada pukul 01.03 WIB.

Adapun pemakaman Kuntoro Mangkusubroto digelar di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan. Prosesi pemakaman tersebut dipimpin oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.

“Saya, Pratikno Mensesneg RI atas nama negara, bangsa dan Tentara Nasional Ri dengan ini mempersembahkan ke persada Ibu Pertiwi jiwa raga dan jasa-jasa almarhum Kuntoro Mangkusubroto,” ucapnya mengutip dari Antara.

Jenazah Kuntoro Mangkusubroto sebelumnya tiba di pintu masuk TMP Kalibata sekitar pukul 12.39 WIB. Jenazah diantar menggunakan mobil jenazah Komando Garnisun Tetap Jakarta bersama dengan sejumlah prajurit TNI.

Sebelumnya, Kuntoro Mangkusubroto sempat disemayamkan terlebih dahulu di rumah duka kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Kemudian almarhum disalatkan di Masjid Jami At-Taubah di dekat rumah duka.

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) periode 2014-2016 Sudirman Said menyampaikan bahwa sosok almarhum adalah sosok yang terus memperjuangkan idealisme serta keadilan.

Ia menyampaikan bahwa almarhum tidak hanya dikenal sebagai Menteri Pertambangan dan Energi. Tetapi juga sebagai guru yang telah mengajari etika serta penerapan tata kelola pemerintahan yang adil.

“Saya kira hari ini adalah suasana simbolik karena seseorang yang terus berjuang untuk idealisme dan etika telah berpulang. Bangsa ini kehilangan satu teladan,” ujarnya Mengutip dari Antara.

2 dari 4 halaman

Profil Kuntoro Mangkusubroto

Melansir dari beberapa sumber. Kuntoro Mangkusubroto merupakan kelahiran 14 Maret 1947 dan mempunyai gelar lengkap Prof. Dr. Ir. Kuntoro Mangkusubroto, M.Eng. Sosoknya merupakan lulusan dari ITB angkatan 1972.

Kuntoro juga pernah menempuh pendidikan di Universitas Northeastern dan Universitas Stanford jurusan Teknik Industri pada 1976. Kemudian di tahun 1997 ia melanjutkan pendidikan S2 Teknik Sipil di Universitas Stanford.

Kemudian pada 1982 Kuntoro menempuh pendidikan S3 Teknik bidang Ilmu Keputusan di ITB. Selain itu Kuntoro pernah berkarier di pemerintahan Indonesia khususnya pada bidang pertambangan.

3 dari 4 halaman

Perjalanan Karier Kuntoro Mangkusubroto

Kuntoro Mangkusubroto pernah menjabat sebagai menteri pertambangan dan Energi Indonesia pada era Kabinet Pembangunan VII (1998). Saat itu ia menjadi menteri ketika masa pemerintahan Presiden Soeharto dan di bawah kepemimpinan Presiden B. J. Habibie.

Namun sebelum menjadi Menteri Pertambangan sosoknya pernah mengawali karier sebagai Staf Ahli Menteri Muda UP3DN (1983-1988). Kemudian Pembantu Asisten Administrasi Menteri Sekretaris Negara RI (1984).

Selain itu Kuntoro pernah menjadi Direktur Utama PT Tambang Batubara Bukit Asam (1988-1989) dan Direktur Utama PT Tambang Timah (1989-1994). Pada 1993-1997 ia pernah menduduki posisi Direktur Jenderal Pertambangan Umum Departemen Pertambangan dan Energi.

Pada 1997 hingga 1998 Kuntoro menduduki posisi Deputi Bidang Perencanaan Badan Koordinasi Penanaman Modal. Kemudian di tahun 2000 hingga 2001 menduduki posisi Direktur Utama PLN.

4 dari 4 halaman

Menjadi Kepala Badan Pelaksana BRR

Setelah menjabat sebagai Direktur Utama PLN, Kuntoro Mangkusubroto menjabat menjadi kepala Badan Pelaksanaan BRR Aceh-Nias. Saat itu ia bertugas melakukan pemulihan kawasan Aceh dan Nias pasca terjadi tsunami pada 26 Desember 2004.

Sejak 22 Oktober 2009 Kuntoro adalah Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP-PP) atau lebih dikenal dengan sebutan UKP4. Ia juga pernah meraih Bintang Tanda Jasa the Order of the Rising sun, Gold and Silver Star dari Jepang pada 13 Mei 2023.

Penghargaan tersebut diberikan untuk Kuntoro Mangkusubroto atas kontribusinya dalam hubungan kedua negara. Kemudian pada 13 Agustus 1999 Kuntoro mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputera Adipradana dari Pemerintah Indonesia.