Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bekerja sama dengan Borneo Nature Foundation (BNF) Indonesia meluncurkan website Pemetaan Risiko Bencana Berbasis Sistem Analisa Dini (Perisai).
Penjabat (Pj) Walikota Palangka Raya, Hera Nugrahayu mengatakan peluncuran platform tersebut salah satunya untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Menurutnya, karhutla yang terjadi di Kota Palangka Raya menjadi ancaman serius bagi lingkungan hidup.
"Untuk itu penting adanya sistem peringatan dini dalam mengatasi ancaman hal tersebut. Pasalnya sistem peringatan dini merupakan pondasi pertama dalam menjaga lingkungan kita," ungkap Hera Nugrahayu, di Taman Taman Pasuk Kameloh, Kota Palangja Raya, Senin (18/12/2023).
Advertisement
Baca Juga
Hal senada juga dikatakan oleh Berlianto selaku Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kota Palangka Raya. Menurutnya, portal tersebut akan menampilkan data dari citra saletit yang digunakan untuk memitigasi bencana mulai dari pencegahan, pemantauan, hingga upaya yang dilakukan petugas pasca kejadian.
Tak hanya itu, dalam waktu dekat BPBD juga akan menambahkan fitur mitigasi bencana banjir. Sehingga nantinya masyarakat dapat dengan mudah mengetahui informasi mitigasi bencana ketika mengakses portal tersebut.
"Sesuai arahan, kami akan menambahkan fitur peta rawan banjir. Hampir sama seperti ini, nanti begitu diklik muncul data daerah yang rawan banjir,"ujar Berlianto.
Sementara itu, Kepala Program Rungan BNF Indonesia, YB Anugrah Wicaksono mengatakan, jika Perisai muncul dari keresahan yang sama dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup di Kota Palangka Raya. Ia juga berharap website tersebut dapat digunakan sebagai salah satu indikator dalam penangguangan bencana di Kota Palangka Raya.
"Sebenarnya BNF Indonesia hanya memfasilitasi saja. Karena sebenarnya semua unsur itu sudah ada di pemerintah, tinggal bagaimana menggabungkannya," pungkas Anugrah Wicaksono.
Â