Liputan6.com, Jakarta - Bipolar disorder atau gangguna bipolar merupakan kondisi kesehatan mental yang dapat memberikan dampak serius pada kehidupan seseorang.
Dirangkum dari berbagai sumber, penyebab pasti gangguan bipolar belum sepenuhnya dipahami. Namun, faktor genetik, ketidakseimbangan kimia otak, dan stres lingkungan dapat memainkan peran.
Faktor risiko meliputi riwayat keluarga dengan gangguan mood dan pengalaman trauma atau stres berat. Tanda-tanda bipolar disorder bervariasi, tetapi umumnya mencakup perubahan drastis dalam kegiatan sehari-hari.
Advertisement
Baca Juga
Perubahan pola tidur, penurunan kinerja di tempat kerja atau sekolah, serta kesulitan mempertahankan hubungan interpersonal. Perawatan bipolar melibatkan kombinasi terapi dan obat-obatan.
Terapi kognitif perilaku dan terapi interpersonal dapat membantu individu memahami dan mengelola pola pikir serta perilaku yang terkait dengan bipolar disorder. Obat-obatan, seperti mood stabilizers, juga dapat membantu menjaga keseimbangan mood.
Dukungan sosial memiliki peran krusial dalam mengelola bipolar disorder. Keluarga dan teman-teman yang terlibat secara positif dapat memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan.
Keluarga dan teman dekat membantu individu dengan bipolar untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik. Oleh karena itu, pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang bipolar disorder penting untuk mengurangi stigma yang sering melekat pada masalah kesehatan mental.
Melalui pemahaman yang lebih baik, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung dan inklusif bagi mereka yang hidup dengan bipolar disorder.
Ciri Bipolar
Perubahan Mood yang Ekstrem
Bipolar disorder ditandai dengan perubahan mood yang ekstrem, dari episode depresi yang dalam hingga episode mania yang tinggi. Ini dapat memberikan dampak signifikan pada hubungan interpersonal, pekerjaan, dan kesejahteraan umum seseorang.
Gangguan Hubungan Sosial
Seseorang dengan bipolar mungkin mengalami kesulitan mempertahankan hubungan sosial yang stabil. Perubahan mood yang drastis dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam interaksi sosial, yang bisa berujung pada isolasi dan kesepian.
Pengaruh Kinerja Pekerjaan
Ketidakstabilan mood dapat berdampak pada produktivitas di tempat kerja. Selama episode mania, seseorang mungkin memiliki energi berlebih dan ide-ide kreatif, tetapi selama episode depresi, fokus dan motivasi dapat menurun secara signifikan.
Risiko Kesehatan
Orang dengan bipolar cenderung memiliki risiko kesehatan fisik yang lebih tinggi. Ini dapat disebabkan oleh kecenderungan untuk meremehkan perawatan kesehatan diri, misalnya, kurang tidur selama episode mania atau kurangnya aktivitas fisik selama episode depresi.
Potensi Kecanduan
Beberapa orang dengan bipolar dapat menggunakan zat-zat tertentu untuk mengatasi gejala mereka. Hal ini meningkatkan risiko kecanduan zat, yang dapat memperburuk kondisi kesehatan secara keseluruhan.
Meskipun bahaya-bahaya tersebut dapat menakutkan, penting untuk diingat bahwa bipolar disorder dapat dikelola melalui perawatan yang tepat. Terapi, obat-obatan, dan dukungan sosial dapat membantu individu mengatasi tantangan yang dihadapi.
Memahami bahaya bipolar adalah langkah penting dalam membuka pintu menuju pemahaman dan dukungan. Melalui pendekatan holistik terhadap kesehatan mental, kita dapat membantu individu dengan bipolar untuk hidup lebih stabil dan bermakna.
Penulis: Belvana Fasya Saad
Advertisement