Sukses

Tanggapi Debat Capres, Ketum Partai Gelora: Pertanyaan Terlalu Normatif

Ketua Umum Partai Gelora melakukan roadshow pemilu di Jawa Barat, salah satunya Kota Sukabumi. Dia menyampaikan target suara pemilu hingga mengomentari debat capres.

Liputan6.com, Sukabumi - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Anis Matta menggelar dialog keumatan keliling di Jawa Barat, mulai dari Bogor Raya, Karawang, Bekasi, Purwakarta, Bandung Raya, Cianjur dan Sukabumi

Kegiatan dalam masa kampanye Pemilu 2024 tersebut salah satunya berlangsung di Gedung Harsa Jalan Lingkar Selatan, Kota Sukabumi, pada Senin (18/12/2024). Anis Matta menyampaikan, elektabilitas partai Gelora di Jawa Barat saat ini mencapai 3,6 persen.

“Ketua Bapilu kami baru saja menyelesaikan surveinya berupa khusus untuk Jabar Alhamdulillah elektabilitas partai Gelora sudah 3,6 persen. Jadi kami yakin insyaallah Jabar akan memberikan sumbangan suara terbesar bagi partai Gelora, dan kita yakin bersama kita akan lolos ke senayan melewati jumlah suara,” ujar Anis.

Partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIam) ini, kata Anis, sedang berupaya mengembalikan perolehan suara untuk Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto, seperti pada capaian jumlah suara pada periode Pilpres 2019 lalu. Pihaknya juga optimis, bisa memenangkan Pilpres 2024 dalam satu putaran.

“Kita yakin insyaallah di partai koalisi ini saya menyampaikan ke semua bahwa partai Gelora adalah wakil umat dalam koalisi Indonesia Maju, dan memang kami bertugas untuk mengembalikan kembali basis suara Pak Prabowo pemilu 2019 lalu, dan sekarang kita yakin insyaallah kita sedang kerja keras untuk memenangkan pilpres ini dalam satu putaran,” ucapnya di hadapan seribuan warga Sukabumi dan Cianjur.

Menurutnya, harapan kemenangan satu putaran itu diperkuat dengan menggaet suara pemilu 2019 lalu kepada Prabowo yang dikombinasi dengan suara pendukung Joko Widodo.

“Saya yakin betul sekarang ini suara umat akan kembali full ke Pak Prabowo seperti (Pilpres) 2019. Bahkan akan ada tambahan dari suara pendukung Pak Jokowi pada 2019 lalu, jadi ini akan menjadi kombinasi,” imbuhnya.

2 dari 3 halaman

Pertanyaan Debat Capres Terlalu Normatif

Anis Matta juga menanggapi debat capres yang berlangsung belakangan ini, dia menilai Capres Prabowo menghadapi ajang debat Pemilu 2024 tersebut dengan cara santai dan jujur. Meskipun, dalam adu argumen antara kandidat Capres disebut saling serang. 

“Saya melihat dalam debat capres kemarin, Pak Prabowo jauh lebih jujur dan lebih santai menghadapi serangan dari dua kandidat yang lain. Tapi yang menarik adalah pak prabowo menjawab semua pertanyaan dan kritik serangan itu semuanya dengan sangat santai dan juga jujur,” ujarnya.

Dirinya juga menyebut, debat Capres kali ini merupakan kali pertama para kandidat menggunakan waktunya lebih singkat, dari jumlah waktu debat yang diberikan. Diketahui, debat Capres yang diselenggarakan oleh KPU beberapa waktu lalu itu, ketiga kandidat berargumen menampilkan kecakapannya sebagai calon pemimpin negara, melalui beberapa sesi debat dengan batas waktu berbeda. 

“Bahkan kalau saya melihat ini pertama kalinya dalam debat capres ada kandidat yang tidak menggunakan waktu secara penuh. Jadi kalau jawabannya sudah dirasa cukup, walaupun masih ada waktu, beliau tidak pakai waktunya. Biasanya orang bicara tentang efisiensi, efektifitas, pokoknya waktu dipakai sampai habis. Saya lihat cara ini mempengaruhi capres yang lain, mereka juga akhirnya tidak menggunakan waktu secara penuh,” tuturnya.

Selain itu, dirinya menilai pertanyaan yang dibuat oleh panelis debat tak memicu perdebatan tajam. Karena berisi pertanyaan yang relatif umum. 

“Yang kedua saya lihat daftar pertanyaan yang dibuat panelis memang tidak memingkinkan terjadinya perdebatan yang tajam, karena pertanyaannya terlalu normatif.

Jadi sudah benar Pak Prabowo menjawab pertanyaan itu dengan singkat. Memang tidak ada hal yang perlu diperdebatkan secara tajam disitu,” ungkapnya.

3 dari 3 halaman

Optimistis Debat Cawapres

Partai yang mendukung pasangan Prabowo-Gibran pada Pemilu 2024 ini pun optimis dalam debat Cawapres yang direncanakan digelar pada Jumat (22/12/2023) mendatang, bisa dimenangkan oleh Gibran Rakabuming Raka.

Anis mengatakan, penilaian yang meragukan figur Gibran sebagai Cawapres itu hak berpendapat dalam demokrasi. Namun, yang menjadi nilai lebih pada sosok Cawapres nomor urut dua ini yaitu pengalaman sebagai pemimpin daerah.

“Saya tidak menyalahkan orang-orang yang meragukan beliau, karena orang berpikir kurang pengalaman, masih muda, tapi dua Cawapres yang lain ini Pak Mahfud dan Pak Muhaimin tidak pernah memegang pimpin pemerintahan daerah,” kata dia.

Dia menyebut, Gibran mempunyai approval ranking atau peringkat persetujuan terhadap hasil kinerja selama menjabat sebagai Wali Kota Solo. Hal itu dilihat dari rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.

“Kalau kita lihat Mas Gibran punya approval rangking yang sangat bagus, ekonomi di Solo pertumbuhannya relatif bagus dalam menguasai kepemimpinan. Dan dalam debat nanti orang tidak bisa ngomong besar tapi tidak punya kinerja masa lalu. Jadi orang tidak akan bebas berdebat, makanya saya yakin, Insyaallah Mas Gibran pun akan menghadapi ini dengan santai,” ujarnya.