Sukses

Rencana Merger Besar-besaran Warner Bros Discovery dan Paramount, Benarkah?

Dari sejumlah laporan, penggabungan ini akan mempersatukan dua studio tradisional "Big Five" Hollywood. Warner dan Paramount saat ini memiliki nilai pasar gabungan sekitar 38 miliar dollar AS atau 30 miliar poundsterling.

Liputan6.com, Yogyakarta - Dua perusahan film dan media terbesar dunia Warner Bros Discovery dan Paramount dikabarkan bakal melakukan merger besar-besaran. Bahkan, kedua pimpinan dari masing-masing perusahaan sudah sempat bertemu selama beberapa jam di New York, Amerika Serikat.

Seperti dikutip dari Independent, Kamis (21/12/2023), perbincangan rencana merger itu masih dalam tahap awal dan kesepakatan mungkin saja tidak akan membuahkan hasil.

Pimpinan Warner Bros David Zaslav dan Pimpinan Paramount Bob Bakish bersua pada hari Selasa (19/12/2023) di New York City untuk membahas kemungkinan kesepakatan.

Dua pimpinan itu dilaporkan membahas merger tersebut saat makan siang di kantor pusat Paramount di Times Square.

Dari sejumlah laporan, penggabungan ini akan mempersatukan dua studio tradisional "Big Five" Hollywood. Warner dan Paramount saat ini memiliki nilai pasar gabungan sekitar 38 miliar dollar AS atau 30 miliar poundsterling.

Salah satu jalan potensial dalam merger Warner Bros Discovery dan Paramount adalah konsolidasi layanan streaming utama mereka, Paramount+ dan Max (sebelumnya HBO Max), untuk meningkatkan daya saing mereka melawan raksasa streaming seperti Netflix dan Disney+.

Zaslav juga mengadakan pertemuan dengan pimpinan Paramount Shari Redstone, yang perusahaan keluarganya memegang saham mayoritas di Paramount, entitas yang memiliki CBS dan aset televisi lainnya.

Kesepakatan itu akan membuat CBS News digabungkan dengan CNN, dan drama kriminal CBS, seperti NCIS dan Criminal Minds, bekerja sama dengan Investigation Discovery dan TruTV.

 

2 dari 2 halaman

Hadapi Tantangan

Kedua perusahaan tersebut pasalnya saat ini tengah menghadapi tantangan karena konsumen beralih dari langganan TV kabel ke layanan streaming baru seperti Netflix, Amazon Video, dan Apple TV.

Biaya operasional bisnis streaming tergolong tinggi, dan mereka belum mampu mengkompensasi penurunan keuntungan jaringan tradisional secara penuh. Biaya pemrograman, khususnya untuk konten olahraga, juga meningkat.

Warner dan Paramount terpaksa menerapkan langkah-langkah pemotongan biaya yang signifikan dalam upaya mengurangi kerugian sebesar miliaran dolar dari layanan streaming video mereka.

Hal ini menyebabkan harga saham mereka diperdagangkan jauh di bawah level puncak yang diamati pada tahap awal era streaming.

Paramount menghadapi tekanan besar untuk mencari pembeli atau menjalin kemitraan strategis setelah melaporkan utang jangka panjang sebesar 15,6 miliar dollar AS.

Jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan utang Warner Bros sebesar 43,5 miliar dollar AS. Namun, dalam hal nilai pasar, Warner Bros Discovery memimpin sebagai entitas yang lebih besar, dengan kapitalisasi pasar sebesar 28,4 miliar dollar pada tanggal 20 Desember, berbeda dengan Paramount Global yang sebesar 10,3 miliar dollar.

Tahun lalu, unit WarnerMedia AT&T dan Discovery bergabung untuk membentuk Warner Bros Discovery, dalam kesepakatan senilai 43 miliar dollar yang mengonsolidasikan portofolio yang mencakup Discovery Channel, Warner Bros Entertainment, CNN, HBO, dan Cartoon Network.

 

Penulis: Taufiq Syarifudin

Video Terkini