Liputan6.com, Jakarta - Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Sukur Nababan mengaku sangat percaya diri dengan paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud dalam debat capres 2024 putaran kedua, yang dilaksanakan Jumat (22/12/2023).
Baca Juga
Advertisement
"Kalau kita bicara debat, tidak perlu Pak Ganjar, Pak Mahfud dibriefing terkait dengan debat tersebut. Kenapa demikian, karena mereka itu semua orang berpengalaman, orang yang sudah matang," kata Sukur Nababan saat dikonfirmasi.
Menurutnya, kemampuan kedua tokoh dalam debat capres tak perlu diragukan lagi karena masing-masing merupakan orang yang matang dalam berpengalaman di bidang politik dan pemerintahan.
"Pak Ganjar mulai dari aktivis, DPR, Gubernur dan menjadi capres, kan pasti tahu dong, masa ada tim yang lebih jago dari dia. Pak Mahfud juga sama, dari DPR, kemudian banyak pos-pos menteri yang dia pegang. Ya gak layak dong, siapa yang bisa briefing dia?" ujar Sukur.
"Jadi kalau bicara terkait debat capres yang kedua nanti, ya tentu saja saya pikir isu-isu terkait dengan apa nanti debat capres cawapres itu, beliau berdua sudah tahu lah. Jadi tidak tiba-tiba karena mereka ini pada saat kami calonkan jadi paslon capres cawapres, sudah punya konsep dan tujuan," paparnya.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Isu di Devar Capres-Cawapres Kedua
Debat capres putaran kedua diketahui membahas isu-isu seputar ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN/APBD), infrastruktur dan perkotaan.
Di sisi lain, Sukur mengaku hal yang juga menjadi concern pihaknya, yakni akankah Pemilu 2024 bakal berjalan dengan baik dan sesuai asas Luber (Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia)? Hal ini sehubungan dengan polemik keputusan MK terkait batasan usia capres-cawapres.
"Kan kita tahu proses MK. Bahkan ada statement, seperti barang selundupan. Jadi, (sudah) tahu itu barang selundupan, berarti haram. Tukang selundupnya sudah dihukum, tetapi barangnya bisa beredar, kan harusnya gak boleh," celetuknya.
Selain itu ia juga mempertanyakan netralitas lembaga negara pada saat pelaksanaan Pemilu 2024. Sukur berharap lembaga negara akan tetap independen dan tidak terpengaruh dengan intervensi siapapun.
"Tetapi saya percaya, rakyat Indonesia tidak bodoh. Dan saya yakin rakyat melihat, mau dikondisikan seperti apapun, saya percaya rakyat melihat mereka akan memutuskan siapa yang paling baik memimpin negeri ini," tandasnya.
Advertisement