Sukses

Pesona Pantai Buyutan Pacitan, Wisata Menawan di Selatan Jawa Timur

Untuk mencapai lokasi Pantai Buyutan, wisatawan harus sedikit berpacu dengan rasa lelah

Liputan6.com, Jakarta Pacitan, sebuah kabupaten yang terletak di pesisir selatan Jawa Timur menyimpan salah satu destinasi wisata alam yang menawan, yaitu Pantai Buyutan. 

Pantai ini berada di Desa Widoro Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Pantai ini mengundang pengunjung dengan kombinasi sempurna.

Antara pasir putih, air laut yang jernih, dan pemandangan alam yang memikat. Untuk mencapai lokasi Pantai Buyutan Pacitan, wisatawan harus sedikit berpacu dengan rasa lelah.

Jalan yang dilalui sempit banyak tanjakan dan turunan. Untuk menuju lokasi wisata dapat dijangkau menggunakan kendaraan seperti motor maupun mobil. 

Pantai yang masih sangat alami dengan pasir putihnya yang membentang indah. Ditambah dengan keindahan gugusan karangnya yang berbentuk seperti mahkota dewa yang menjadi ciri khas dari pantai ini.

Ombak di pantai ini cukup besar. Mengingat Pantai Buyutan berada di pesisir laut Jawa yang terkenal memiliki ombak besar. 

Untuk keselamatan, wisatawan dilarang keras untuk berenang di pantai ini. Pantai Buyutan memiliki garis pantai yang cukup luas, sehingga mampu menampung banyak orang. 

2 dari 2 halaman

Gugusan Bukit Karang

Kawasan pantai putih berada di sebelah timur, sedangkan bagian barat merupakan pantai berbatu. Tekstur pasir yang ada disini sangat lembut. 

Wisatawan bisa menikmati area pantai dengan bermain pasir hingga berjemur. Pantai Buyutan Pacitan Jawa Timur memiliki ciri khas yang mudah dikenali wisatawan. 

Khususnya, mahkota Dewa Narada. Gugusan bukit karang menjadi simbol keindahan pantai ini. 

Jika diperhatikan lebih dekat, tekstur batuan grup rock paling barat ini sangat mirip dengan tekstur mahkota kerajaan. Batu unik ini dipercaya merupakan mahkota pemimpin Batara atau Dewa yang tak lain adalah Narada dalam cerita-cerita wayang. 

Selain batu Narada, kelompok batu lain juga diberi nama oleh masyarakat setempat seperti gamelan kenong sehingga disebut Watu Kenong.

Sementara batu yang paling besar disebut Watu Pasar karena bentuknya yang besar seperti pasar. 

Dilihat dari atas, Anda dapat melihat garis pantai yang membentang dari timur ke barat, berpadu dengan pasir putih dan semilir angin khas pantai Nam Hai. 

Sedangkan dua batu sisanya disebut Watu Kerun yang artinya dua batu terpisah. Batu terakhir yang menonjol dan paling dekat dengan pasir adalah Watu Bale. 

Jika permukaan laut sedang surut, pengunjung bisa naik ke puncak dan mengabadikan momen indah tersebut.

Penulis: Belvana Fasya Saad