Sukses

Mencicipi Sajian Udang Selingkuh yang Hanya Ada di Papua

Masyarakat biasanya menangkap udang selingkuh kemudian menjualnya di pasar-pasar.

Liputan6.com, Papua - Papua memiliki hidangan khas nusantara bernama unik, yaitu udang selingkuh. Kuliner Papua ini kerap dijumpai di sekitar Wamena.

Mengutip dari National Geographic Indonesia, udang selingkuh sebenarnya merupakan jenis udang yang memiliki habitat di Sungai Baliem. Nama udang selingkuh diberikan karena capitnya yang mirip seperti kepiting.

Dari bentuk capit itu, warga lokal menyimpulkan bahwa udang ini adalah hasil perselingkuhan udang dan kepiting. Pasalnya, ukuran capit udang ini sangat besar dan hampir setara dengan capit kepiting.

Lebih jauh lagi, udang selingkuh sebenarnya termasuk jenis lobster air tawar yang termasuk golongan crayfish atau udang karang. Udang selingkuh termasuk dalam genus Cherax.

Masyarakat biasanya menangkap udang selingkuh kemudian menjualnya di pasar-pasar. Selain di Sungai Baliem, udang selingkuh juga bisa ditemukan di Danau Paniai, Danau Tage, dan Danau Tigi.

Terkait teksturnya, udang jenis ini memiliki tekstur daging yang mirip lobster. Teksturnya padat, lembut, dan berserat.

Selain kepala, seluruh bagian tubuh udang selingkuh bisa dikonsumsi. Udang selingkuh juga memiliki kandungan yang baik bagi tubuh, yakni mengandung kalsium dan tinggi protein.

Selain itu, udang selingkuh juga mengandung mineral berupa selenium, fosfor, magnesium, sodium, dan zinc. Kadarnya pun sesuai dengan kebutuhan gizi manusia. Udang selingkuh juga rendah kalori.

Udang selingkuh biasanya diolah dengan cara sederhana, yakni digoreng atau direbus. Adapun jenis olahannya yang cukup populer adalah udang selingkuh saus asam manis.

Olahan udang selingkuh saus asan manis cukup populer di hampir seluruh wilayah Papua. Tak heran jika banyak wisatawan yang berburu kuliner ini saat berlibur ke Papua.

(Resla Aknaita Chak)