Liputan6.com, Lampung - Sejak adanya tol Trans Sumatra yang memudahkan akses transportasi dari Sumatera Selatan (Sumsel) ke Bandar Lampung, warga Sumsel berbondong-bondong liburan ke provinsi dengan julukan Tapis Berseri ini.
Banyak pantai yang menyajikan bentangan alam indah, yang cocok masuk dalam daftar liburan akhir tahun yang seru bagi keluarga atau teman.
Salah satu pantai yang bisa dikunjungi adalah Pantai Canti, yang berada di Jalan Pesisir, Desa Canti Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan.
Advertisement
Baca Juga
Para pengunjung bisa menikmati merdunya deburan ombak, sembari melihat kapal-kapal penumpang dan nelayan membelah lautan.
Bahkan di sore hari, para pengunjung bisa melihat indahnya sunset atau matahari tenggelam dengan warna oranye keemasan yang begitu menakjubkan.
Di Pantai Canti juga terdapat Pelabuhan Canti Lampung Selatan, yang beroperasi setiap harinya. Salah satu rutenya menuju ke wisata Gunung Krakatau.
Namun, untuk sampai ke wisata gunung berapi tersebut, pengunjung harus mengantongi izin dari pemerintah setempat dulu.
Berbeda dari pantai-pantai lainnya, di Pantai Canti Lampung Selatan ini, pemerintah sudah membangun paving block untuk mengurangi deburan ombak yang menghantam pinggir jalan.
Selain untuk mengurangi intensitas ombak yang tinggi saat air pasang, paving block juga berfungsi untuk meredam tiupan angin laut yang begitu kencang.
Achmed Syarif (40), warga Kota Palembang Sumsel sengaja mengajak keluarganya berlibur di akhir tahun dan memilih berkunjung ke berbagai pantai di Lampung Selatan.
Bebas Polusi
Wisata alam di Pantai Canti ini sangat cocok untuk liburan para keluarganya. Karena di lokasi tersebut terdapat salah satu rumah makan dengan beragam menu lezat.
"Sengaja memilih Pantai Canti, karena tempatnya bagus, mudah dijangkau, alamnya masih asri. Di siang hari tidak berisik dan tidak berpolusi, malam hari juga tenang. Di sini juga ada rumah makan dengan menu masakan yang luar biasa," ujar owner Studio 12 Music and Resto Palembang kepada Liputan6.com, Selasa (26/12/2023).
Rumah Makan Ayam Bakar Bunda Masodah sudah dibuka sejak lima tahun lalu, dengan mengusung konsep pedesaan, seperti saung-saung kayu dan pepohonan yang rindang.
Para pengunjung bisa menikmati sepoian angin laut yang sejuk, tanpa terganggu dengan hiruk pikuk suara kendaraan dan polusi udara.
Usaha yang dirintis pasangan suami istri (pasutri) Ibenk Jenar (45) dan Masodah (44) ini, menawarkan beragam menu seafood dan lainnya.
Advertisement
Menu Seafood
Menu andalannya yakni ikan laut bakar, ayam bakar bumbu madu, bakso ikan, pindang ikan simbah dan lainnya. Harganya pun cukup terjangkau, mulai dari Rp20.000 per paket.
Masodah mengatakan, liburan panjang menjadi waktu yang padat di rumah makannya. Karena banyak pengunjung dari berbagai daerah yang datang menikmati sunset pantai dan memesan menu makanannya.
“Memang sengaja dikonsep saung biar suasana pedesaannya dapat. Kalau dibangun permanen, bisa hilang nuansa pedesaannya. Walau termasuk perkotaan, tapi suasana di sini benar-benar tenang, makanya banyak yang datang ke mari,” katanya.
Di hari biasa, rumah makannya pun ramai pengunjung dari instansi pemerintah, penumpang kapal hingga pengusaha tambak udang.
Apalagi di kawasannya, sedang banyak usaha tambak benur atau bibit udang yang dikirim ke berbagai daerah di Indonesia, salah satunya di Pulau Sumatra.