Sukses

Gerombolan Wartawan Gadungan di Bojonegoro Peras Pengusaha Minyak Puluhan Juta

Gerombolan orang yang mengaku wartawan diduga memeras seorang pengusaha minyak hingga puluhan juta.

Liputan6.com, Bojonegoro - Segerombolan orang yang mengaku sebagai wartawan diduga melakukan pemerasan hingga puluhan juta terhadap seorang pengusaha minyak olahan di Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro. Korban bernama Nuralim.

Menerima laporan tersebut, Polres Bojonegoro memastikan akan mengungkap perkara tersebut dalam waktu dekat.

Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Fahmi Amarullah menjelaskan, korban sudah membuat laporan ke polisi. Setelah laporan masuk, pihaknya sudah memeriksa saksi-saksi kejadian.

“Dalam waktu dekat sebisa mungkin akan saya ungkap,” katanya saat diwawancarai sejumlah awak media, Kamis (28/12/2023).

Disinggung terkait adanya wartawan gadungan alias abal-abal yang terlibat dalam perkara tersebut, dirinya mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman.

“Ngakunya wartawan, tapi saya tidak tau itu wartawan atau bukan,” ucapnya.

Dijelaskan, berdasarkan keterangan saksi, segerombolan pemeras tersebut berjumlah 11 orang. Diantara belasan orang tersebut, ada yang mengaku wartawan, polisi, dan juga Tentara Nasional Indonesia (TNI).

“Pada intinya, segala bentuk kehatan akan saya ungkap kalaupun ada dugaan bahwa pengolahan minyak tersebut ilegal. Nanti saya hantam juga,” tegasnya.

Ia mengatakan, perkara pemerasan akan ditangani terlebih dahulu. Namun, sampai saat ini, pihaknya mengaku belum mengecek perkembangan kasus tersebut. Kendati demikian, kasus tersebut sudah disampaikan kepada penyidik untuk percepatan penanganan perkara.

“Karena kejadian seperti ini sangat mengkhawatirkan. Teman-teman media pasti juga merasa dirugikan. Jangan sampai membawa nama media sehingga teman-teman yang benar-benar media tercoreng namanya,” pungkasnya mengakhiri.

 

2 dari 2 halaman

Mengaku Wartawan

Sebelumnya, pangkalan minyak Nuralim didatangi segerombolan orang pemeras dengan mengendari tiga unit mobil avansa.

Gerombolan tersebut ada yang mengaku sebagai wartawan, polisi, dan juga TNI. Mereka mendatangi pangkalan minyak Nuralim karena dugaan pengolahan ilegal.

Para pekerja Nuralim ketakutan hingga akhirnya dimintai sejumlah uang yang nilainya mencapai Rp100 juta. Namun, uang tersebut ditawar hingga mencapai angka Rp30 juta. Kemudian, sejumlah uang tersebut ditransfer ke salah satu rekening oknum wartawan yang datang.

Hingga saaat ini, belum diketahui pasti oknum-oknum yang mengaku sebagai wartawan, polisi, dan TNI tersebut. Sementara itu, pangkalan minyak yang didatangi oknum-oknum tersebut juga belum diketahui keabsahannya, ilegal ataupun legal.