Liputan6.com, Bandung - Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat telah diresmikan sebagai ruang terbuka bagi publik. Hadir kembalinya kawasan yang dikenal dengan nama Monju ini disebut jadi kado tahun baru bagi masyarakat yang hendak menghabiskan libur tahun baru di Kota Bandung.
Pada momen peresmian, Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono menyambut positif revitalisasi kawasan Monumen Perjuangan ini. Menurutnya, ruang publik ini bisa dimanfaatkan bagi wisatawan baik dari Kota Bandung maupun luar Kota Bandung untuk menikmati suasana Kota Bandung.
Baca Juga
Meski begitu, Bambang berpesan, aspek keindahan, kebersihan, dan ketertiban harus menjadi hal utama yang diperhatikan.
Advertisement
"Dari Pemkot Bandung, kami juga akan segera berkoordinasi. Kita atur mengenai PKL yang berjualan di sini, mengenai kantong-kantong parkir, dalam waktu segera," ujar Bambang, dikutip lewat siaran pers, Kamis, 28 Desember 2023.
Ia berharap, semua pihak sama-sama menjaga kawasan ini agar tetap indah, nyaman, dan bisa dinikmati oleh semua pengunjung.
Revitalisasi Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat diresmikan oleh Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin. Dalam sambutannya, ia berpesan kepada seluruh masyarakat agar dapat memanfaatkan ruang publik ini.
"Di sini ada area bermain anak, ada amphiteater, dan ruang-ruang lainnya. Saya harap semua pihak dapat menjaganya," ujar Bey.
Ia juga menyebut, Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat di Kota Bandung ini merupakan salah satu yang terbaik. Oleh karenanya, semua pihak diminta menjaga khususnya terkait kebersihan di wilayah ini.
"Tolong nanti kebersihannya dijaga. Jangan buang sampah sembarangan," pungkasnya.
Sebagai pengingat, Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat terletak di Jalan Dipati Ukur No. 48, Kota Bandung. Lokasinya berhadapan dengan Gedung Sate dan di depan Kampus Universitas Padjadjaran (Unpad), Kota Bandung.
Monumen ini berdiri di atas tanah seluas ± 72.040 meter persegi dan luas bangunan ± 2.143 meter persegi. Model bangunannya berbentuk bambu runcing yang dipadukan dengan gaya arsitektur modern. Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat pertama kali diresmikan penggunaanya oleh Gubernur Jawa Barat, R. Nuriana pada tanggal 23 Agustus 1995.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
 Talaga Citalaga Pasir
Â
Sebelumnya, Pemerintah Kota Bandung meresmikan ruang publik baru di kawasan Bandung Utara, yakni Talaga Citalaga Pasir yang berada di Kelurahan Isola, Kecamatan Sukasari. Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono menyebut, telaga itu diklaim sebagai bentuk kongkrit Pemkot Bandung dalam upaya perlindungan mata air.
"Ini bentuk komitmen kita terhadap pengelolaan sumber daya air dan lingkungan yang berkelanjutan," ujar Bambang saat meresmikan, Rabu 13 Desember 2023.
Bambang pun meminta masyarakat untuk menjaganya dengan baik. Menurutnya, telaga itu memerlukan perhatian dan perawatan yang baik.
"Hari ini Pemkot Bandung meresmikan penataan konservasi mata air di Bandung Utara. Kita punya tugas untuk membangunkan, tentunya masyarakat bisa memanfaatkan," ungkapnya.
"Saya menitipkan kepada warga sekitar. Di sini ada Karang Taruna, untuk menjaga dengan baik. Ini jadi sebuah ruang publik dan mampu menciptakan ide krearif yang bisa mengakselerasi pembangunan di Kota Bandung," bebernya.
Kapala DSDABM Kota Bandung, Didi Ruswandi mengatakan, kawasan tersebut merupakan milik Perusahaan Daerah Air Minum Tirtawening.
"Lahan Citalaga Pasir ini punya PDAM Tirtawening. Kita manfaatkan juga sebagai konservasi," ujarnya.
Ia mengungkapkan, saat ini terdata ada sebanyak 200 seke atau mata air di Kota Bandung. Dari total tersebut, menyisakan 167 seke. Sedangkan yang masih berair sekitar 67 kawasan seke.
Saat ini, lanjut Didi, Citalaga Pasir merupakan seke yang ke-9 ditata oleh Pemkot Bandung. Posisinya berada di wilayah Bandung Utara dengan luas 1.785 mereter persegi.
"Ini dimanfaatkan juga oleh PDAM, ada 3 pancuran, 0,6 liter per detiknya. Juga dimanfaatkan oleh masyarakat Geger Kalong. Kita mulai kerjakan pada Februari lalu secara swakelola," ujarnya.
Advertisement