Â
Liputan6.com, Jakarta - Gunung Dukono di Halmahera Utara mengalami erupsi lagi, Senin (1/1/2024), pukul 06.15 WIT. Laman Magma ESDM melaporkan, tinggi kolom letusan Gunung Dukono teramati mencapai 2.000 meter dari atas puncak atau 3.087 meter di atas permukaan laut. Â
Baca Juga
Kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya.
Advertisement
Atas erupsi yang terjadi, wargaa dan wisatawan diimbau tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 3 kilometer.
Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap, maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Dukono selalu menyediakan masker/penutup hidung dan mulut, demi menghindari bahaya abu vulkanik yang mengganggu pernapasan.
Erupsi Sebelumnya
Sebelumnya, Gunung Dukono di Halmahera Utara mengalami erupsi pada Jumat (29/12/2023), pukul 07.03 WIT. Menurut laporan Magma ESDM, tinggi kolom letusan Gunung Dukono teramati mencapai 2.800 meter di atas puncak, atau sekitar 3.887 meter di atas permukaan laut.
Â
Gunung Dukono yang berstatus level II atau waspada itu tercatat telah mengalami erupsi sebanyak 36 kali dalam satu tahun terakhir sejak 1 Januari hingga 29 Desember 2023. Berdasarkan pengamatan kegempaan yang dilakukan oleh PVMBG periode pukul 00.00 hingga 24.00 WIT, Kamis (28/12), Gunung Dukono tercatat ada 45 kali gempa letusan dengan amplitudo 4 hingga 34 milimeter, dengan lama gempa 30,81 sampai 60,11 detik.
Kemudian, ada 12 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 4 sampai 34 milimeter dengan lama gempa 58,9 hingga 134,31 detik, dan 1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo dominan 2 milimeter. Gunung Dukono memiliki ketinggian 1.335 meter atau 4.380 kaki.
Permukiman terdekat berada pada jarak 11 kilometer dari puncak gunung api tersebut. Gunung Dukono berada sekitar 14 kilometer di sebelah barat daya Kota Tobelo, yang merupakan wilayah dengan permukiman paling padat di Halmahera Utara.
Aktivitas letusan Gunung Dukono adalah hal yang biasa bagi penduduk setempat, mengingat sejarah panjang letusan menerus gunung api tersebut. Karakteristik erupsi gunung api tersebut bersifat eksplosif dan efusif yang menghasilkan abu, lontaran batu pijar, aliran piroklastika, dan aliran lava.
Â
Advertisement