Liputan6.com, Kupang - Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali erupsi, Senin pagi (1/1/2024) pukul 05.23 Wita. Situs Magma ESDM menyebut, tinggi kolom abu teramati sekitar 300 meter di atas puncak atau sekitar 1.723 meter dari atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 18.2 mm dan durasi 53 detik.
Baca Juga
Ratusan warga dari sejumlah desa pun berhamburan menuju kantor camat Wulanggitang dan sebagiannya ke wilayah perbatasan Flores Timur dan kabupaten Sikka, berjarak sekira 8 kilometer dari Desa Boru, Ibu Kota Kecamatan.
Advertisement
Sementara warga Desa Wailua, arah pantai selatan memilih mengungsi ke Desa Hewa.
Di desa Boru, pengungsi didominasi warga Desa Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawokote. Mereka membawa keranjang tas berisi pakaian dan surat-surat penting.
"Amankan barang penting dan bekal seadanya," kata An Tobi, warga Nawokote saat ditemui Liputan6.com.
An Tobi mengatakan, bunyi gemuruh di atas gunung terdengar seperti runtuhan batu besar. Warga panik dan mengamankan diri ke posko penanganan bencana di Desa Boru.
"Gemuruh besar setelah jam 12 malam, sudah masuk tanggal 1 Januari 2023," katanya.
Â
Status Siaga
Sementara Pos Pemantauan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Desa Pululera, mengupdate status gunung dari Waspada ke Siaga.
"Penyampaian peningkatan tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki dari Level II (Waspada) ke Level III (Siaga)," demikian bunyi keterangan itu.
Masyarakat sekitar kembali diimbau untuk tidak beraktivitas atau berada dalam radius 2 kilo meter dari pusat Gunung Lewotobi Laki-Laki, serta tidak mendekati lubang tembusan gas yang berada di sekitar kawah untuk menghindari potensi gas beracun.Â
Advertisement