Sukses

Serba-serbi Keindahan Pulau Morotai, dari Sejarah hingga Kuliner

Menurut cerita, pulau tersebut pernah menjadi sarang berbagai aktivitas militer, seperti jadi tempat berlindung dari serangan mendadak, hentakan ribuan pasukan tentara, sampai kapal-kapal angkatan laut juga pernah berlabuh di pulau ini.

Liputan6.com, Maluku - Pulau Morotai adalah pulau tersembunyi di ujung Maluku Utara. Meski tersembunyi, ternyata pantai ini memiliki pemandangan dan sejarah yang luar biasa.

Mengutip dari indonesia.travel, pulau yang terletak di utara Pulau Halmahera ini memiliki masa lalu menarik. Masyarakat lokal yang masih mengingat Perang Dunia II kerap menceritakan kisah tentang Pulau Morotai pada saat itu.

Menurut cerita, pulau tersebut pernah menjadi sarang berbagai aktivitas militer, seperti jadi tempat berlindung dari serangan mendadak, hentakan ribuan pasukan tentara, sampai kapal-kapal angkatan laut juga pernah berlabuh di pulau ini.

Salah satu sejarah yang melekat di kalangan masyarakat lokal Morotai adalah peristiwa 15 September 1944. Kala itu, pasukan sekutu dari Amerika Serikat dan Australia yang dipimpin oleh Jenderal Douglas MacArthur mendarat di ujung barat daya Pulau Morotai.

Mereka berniat mengambil alih pulau tersebut dari kekuasaan pasukan Jepang. Setelah memenangkan pertempuran, Jenderal MacArthur memutuskan untuk membangun pangkalan militer di Pulau Morotai dengan lebih dari 50.000 personel tentara.

Jenderal MacArthur juga dipercaya telah berhasil membangun beberapa lapangan terbang, sebuah rumah sakit, dan pangkalan laut di Pulau Morotai dalam waktu yang cukup singkat. Saat ini, Pulau Morotai memiliki 53.000 penduduk. Nuansa yang tropis dan tenang juga menarik pemerintah Indonesia yang berencana mengembangkan Pulau Morotai menjadi pusat perikanan, pariwisata, dan jasa.

Adapun daya tarik pulau ini adalah adanya berbagai macam pantai cantik dan titik selam yang menarik. Beberapa pantai memesona di sekitar Pulau Morotai adalah Pulau Dodola di barat daya, Pantai Gorango di timur laut, Pulau Kokoya di barat laut, serta Pulau Tabailenge, dan Pantai Rorasa di bagian timur Pulau Morotai.

Pulau ini juga menyimpan berbagai macam peninggalan Perang Dunia II, salah satunya patung Jenderal Douglas MacArthur. Patung ini berdiri kokoh di atas Pulau Sum Sum, tak jauh dari Daruba.

Sementara itu, di dekat Teluk Kao di sekitar Halmahera juga terdapat sebuah bangkai kapal perang Jepang bernama Tosimaru. Ada juga rumah yang berisikan memorabilia Perang Dunia II yang dikoleksi oleh masyarakat setempat, tepatnya di Museum Morotai.
Bukan itu saja, Pulau Morotai juga memiliki kuliner khas yang wajib dicoba, yaitu nasi jaha. Hidangan ini terbuat dari campuran beras, santan kelapa, dan aneka bumbu yang dibakar dan dibalut dengan daun.

Bagi pencinta makanan pedas, wajib mencoba gohu ikan. Sajian olahan ikan ini terasa lezat dengan aneka bumbu rempah yang pedas.

Tak hanya makanan berat, ada juga kudapan ringan yang bisa disantap di perjalanan Pulau Morotai. Kudapan itu di antaranya kue bagea, kue wajik, kue halua kacang, roti panggang kenari, serta pisang goreng khas Morotai.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak