Liputan6.com, Kupang - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan NTT mengimbau, masyarakat menggunakan masker untuk menghindari abu vulkanik akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur.
"Masyarakat harus menggunakan masker pelindung karena abu vulkanik hasil letusan terus menyebar," kata Kepala Balai Pemantau Gunung Api dan Mitigasi Gerakan Tanah Wilayah Nusa Tenggara, Zakarias Ghele Raja, dari Kecamatan Wulanggitang Flores Timur, Rabu (3/1/2024).
Baca Juga
Berdasarkan pemantauan sesuai situasi terkini, kata Zakarias terlihat ada peningkatan belerang (sulfur) di Kabupaten Flores Timur bagian barat dan Kabupaten Sikka.
Advertisement
Meski kandungan gas belerang mulai berkurang ke arah barat daya, yakni wilayah Kabupaten Ende bagian selatan, namun secara umum Kabupaten Ende terdampak abu vulkanik akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-laki.
Ia menyebut abu vulkanik hasil letusan gunung telah menyebar ke arah barat daya searah dengan angin yang membawa material abu vulkanik tersebut.
"Sehingga wilayah Kabupaten Ende menjadi salah satu kabupaten terdampak abu vulkanik tersebut," kata dia mengingatkan.
PVMBG telah menyatakan kenaikan status Gunung Lewotobi Laki-laki mulai 1 Januari 2024 pukul 04.00 Wita.
Kenaikan status itu merujuk pada hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan peningkatan aktivitas visual dan kegempaan pada gunung tersebut, serta mewaspadai terjadi awan panas dari arah rekahan kawah.
Berdasarkan pengamatan visual, PVMBG mencatat adanya pusat erupsi baru yang berasal dari rekahan di sebelah tenggara-selatan puncak gunung pada 1 Januari 2024.
Selain itu, ada letusan dengan tinggi debu vulkanik 1.000 sampai 1.500 meter dari puncak, kolom abu letusan berwarna putih, kelabu hingga hitam.
Sementara itu pada tanggal yang sama telah terjadi peningkatan gempa Tremor Menerus dengan amplitude mencapai tujuh milimeter.
Atas kenaikan status itu, Zakarias mengimbau masyarakat di sekitar gunung api Lewotobi Laki-laki dan pengunjung atau wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius tiga kilometer dari pusat erupsi gunung Lewotobi Laki-laki dan Lewotobi Perempuan.
Dua kecamatan paling terdampak yakni Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura.
Ribuan Orang Mengungsi
Hingga saat ini sebanyak 2.331 warga di dua kecamatan yakni kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, NTT mengungsi setelah gunung Lewotobi Laki-laki kembali erupsi pada, Senin 1 Januari 2024 lalu.
Kepala Dinas Sosial Flores Timur, Benediktus Boli Bapan Herin mengatakan menteri sosial, Tri Rismaharini sudah mengirim empat stafnya ke lokasi untuk memantau langsung kondisi warga di posko pengungsian.
"Empat staf kemensos sudah di lokasi sejak kemarin. Bantuan dari kemensos akan menyusul," ujarnya kepada Liputan6.com, Rabu 3 Januari 2024.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup warga di posko pengungsian, dinas sosial Flores Timur telah mendistribusikan sejumlah bahan makanan ke setiap dapur umum yang dibangun.
"Kami sudah droping 20 karung beras, mie, minyak goreng dan juga gula pasir," .
Ia mengatakan bantuan juga datang dari dinas sosial provinsi NTT berupa 3,6 ton beras dan sudah didistribusikan ke posko pengungsian.
"Bantuan beras dari dinsos NTT sudah didistribusikan kemarin ke setiap posko," katanya.
Atas saran kemensos, kata dia, pihaknya sudah membangun posko dan dapur umum baru di desa Kobosoma dan desa Konga.
"Ada bantuan logistik dari pemda Sikka dan pemda Lembata sekalian tim Tagana," tandasnya.
Advertisement