Liputan6.com, Ende - Semburan abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus bergerak ke arah barat hingga ke Kabupaten Sikka dan Kabupaten Ende.
Baca Juga
Advertisement
Pihak Otoritas Bandara H Hassan Aroeboesman Ende, Kabupaten Ende, akhirnya menutup sementara Bandara Ende karena dampak dari abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur.
Penutupan bandara Ende itu dilakukan oleh pihak Otoritas Bandara Ende pada Rabu (3/1/2024) setelah berkordinasi dengan BMKG dan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI.
"Hasil pemantauan dan hasil tes menggunakan paper test oleh pihak bandara, sebaran abu vulkanik erupsi Lewotobi sudah masuk Ende," ujar Kepala Bandara Ende, Triyantono kepada Liputan6.com, Rabu 3 Januari 2024.
Triyantono menjelaskan penutupan sementara bandara itu setelah pihaknya berkordinasi dengan BMKG dan Dirjen Perhubungan Udara.
Simak Video Pilihan Ini:
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi ke Penerbangan
Tindakan ini dilakukan oleh otoritas bandara Ende, kata dia, karena jarak pandang sudah menurun jauh terdampak sebaran abu vulkanik erupsi Lewotobi.
“Kita tutup sementara sejak pagi hingga pukul 13.30 Wita sambil melihat perkembangan. Jika sebaran abu sudah menjauh maka akan dibuka tetapi saat tes dan pemantaun masih ada sebaran abu maka akan dilanjutkan penutupan,” katanya.
Ia menambahkan, dampak dari penutupan itu penerbangan maskapai Wings Kupang- Ende, Ende- Kupang, Labuanbajo- Ende mengalami delay atau tunda penerbangan. Tiga kali penerbangan dari Ende dan menuju Ende pun delay.
Sementara penerbangan dengan pesawat perintis Susi Air dari Kabupaten Sabu Raijua menuju Ende dan Ende- Sabu Raijua dibatalkan.
Advertisement