Sukses

Angin Puting Beliung Terjang Sukabumi, Spanduk Kampanye dan Atap Rumah Warga Berhamburan

Sebuah CCTV merekam detik-detik angin puting beliung saat menyapu jalan dan ruko di Kota Sukabumi, beberapa rumah warga juga berdampak kerusakan ringan.

Liputan6.com, Sukabumi - Peristiwa angin puting beliung terjadi di beberapa wilayah Kota Sukabumi. Insiden fenomena alam saat angin menyapu jalan dan ruko itu terekam CCTV. Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi di Jalan Lingkar Selatan RT 04 RW 012, Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong. 

Salma Nurhudaniati Suhendra (26) warga Sukabumi mengatakan, saat angin puting beliung terjadi sekitar pukul 15.09 WIB, dirinya sedang berada di dalam ruko. Tak berselang lama, tiba-tiba beberapa pengendara motor masuk ke dalam tokonya. 

"Saya lagi di dalam ruko, terus tiba-tiba orang yang di luar itu masuk dan geser pintu agak kencang, saya yang tadinya duduk di bawah spontan berdiri lihat keluar," kata Salma saat ditemui Rabu (3/1/2024). 

Dia menceritakan saat melihat bencana angin puting beliung itu berputar kencang di tengah jalanan, beberapa pengendara, kata Salma, nampak menepi ke pinggir jalan untuk menghindari angin tersebut. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, dia menyebut beberapa spanduk kampanye dan seng ruko terimbas angin kencang, hingga beterbangan.

"Pas lihat itu angin benar-benar kencang muter-muter di depan. Kita semua tetap diam di dalam karena kalau keluar takut. Kejadian berlangsung durasinya sekitar 5 menit, terus anginnya mengarah ke arah terminal. Rusak hanya spanduk toko dan spanduk kampanye. Seng juga ada yang beterbangan. Iya seng ruko yang (ruko) travel, terbang ke ruko samping saya kaya di video," ungkap dia. 

 

2 dari 2 halaman

Atap Rumah Warga Tersapu Angin Puting Beliung

Salah seorang warga yang rumahnya terdampak angin puting beliung, Sumarni (50) menceritakan, saat kejadian tersebut dia dan keluarganya sedang berada di dalam rumah. Angin puting beliung itu tiba-tiba muncul tanpa disertai hujan. 

Dari data BPBD Kota Sukabumi, angin kencang itu terjadi selain di Jalur Lingkar Selatan, juga terjadi di wilayah warudoyong dan di sekitar Jalan Tipar RT 03 RW 07, Gang Pesantren Kelurahan Tipar Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi.

"Lagi makan seblak, nggak tahunya angin biasa dulu, daun terbang, kata saya ke suami itu kok angin kencang amat. Dari atas (suara) bledug, saya panik langsung matikan listrik, masuk ke kolong meja sambil takbir. Nggak tahunya angin puting beliung terbang, di atas rumah sudah melompong," kata Sumarni saat ditemui di kediamannya, di Gang Pesantren Kelurahan Tipar Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi. 

Dia menuturkan, suaminya langsung menutup pintu rumah karena khawatir asbes dan puing material pepohonan di depan rumahnya akan jatuh dan menimpa keluarga. Menurutnya, kejadian itu cukup singkat. 

"Sambil takbir, orang-orang terus pada datang. Ngedegdeg (berdebar) saya, alhamdulillah banyak datang, ngasih terpal, kalau nggak pakai terpal pasti banjir karena habis angin itu hujan deras," ungkapnya. 

Akibat kejadian tersebut, Sumarni bersama anak dan suaminya berencana akan mengungsi sementara di rumah saudaranya. 

"Harapannya dapat bantuan, Saya tinggal di sini, setiap hari di sini, dagang di sini, tidur di sini. Bertiga sama anak kelas 6 SD. Sementara ngungsi dulu di rumah saudara," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat membenarkan adanya laporan terkait bencana angin puting beliung. Pihaknya menerima laporan pada pukul 15:20 WIB. 

"Benar. Laporan kejadian di grup WA tanggap bencana sekitar jam 15.20 WIB, diakibatkan oleh angin kencang sehingga sebagian atap rumahnya terbawa anging, tim BPBD langsung memonitor lokasi kejadian untuk membantu rumah masyarakat yang terdampak oleh angin kencang tersebut,” kata Novian saat dikonfirmasi, Rabu (3/1/2024).

Pihaknya menurunkan 8 orang personel dengan 2 mobil operasional dalam menangani rumah warga yang terdampak. Sementara, untuk atap rumah warga terdampak tersebut diberikan bantuan sementara berupa terpal agar mengurangi air masuk saat hujan.

“Alhamdulillah sekitar jam 16.50 WIB semua warga yang terdampak sudah terbantu sementara dengan atap rumahnya di pasang terpal guna aman dari hujan yang kemungkinan turun,” terangnya.