Sukses

Deretan Tugu yang Ada di Kota Solo, Punya Makna dan Sejarah Panjang

Pembangunan tugu-tugu ini juga memiliki keterkaitan dengan peristiwa tertentu. Selain bersejarah, tugu-tugu ini juga menambah keindahan tata letak kota.

Liputan6.com, Solo - Banyak landmark ikonik yang menjadi ciri khas Kota Solo, salah satunya keberadaan tugu. Terdapat beberapa tugu di titik-titik tertentu Kota Solo.

Pembangunan tugu-tugu ini juga memiliki keterkaitan dengan peristiwa tertentu. Selain bersejarah, tugu-tugu ini juga menambah keindahan tata letak kota.

Mengutip dari surakarta.go.id, berikut macam-macam tugu di Solo:

1. Tugu Jam Pasar Gedhe

Tugu Jam Pasar Gedhe berlokasi di depan pintu masuk Pasar Gedhe Harjonagoro. Menurut data inventarisasi Bappeda Solo 1995, tugu ini dibangun pada masa pemerintahan Pakubuwono X.

Tujuan pembangunan tugu ini adalah untuk menciptakan kesadaran dan kedisiplinan masyarakat untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Tujuan ini pula yang melatarbelakangi letak tugu yang berdiri kokoh di perempatan jalan itu.

2. Tugu Pemandengan

Tugu Pemandengan berada di seberang Kantor Balaikota Surakarta. Tugu ini sekaligus menjadi penanda pusat Kota Solo atau titik nol Kota Solo.

Tugu dengan tinggi tiga meter ini memiliki bentuk bangunan segiempat yang mengerucut ke atas. Terdapat empat lentera yang mengarah ke segala arah.

Bangunan ini menjadi titik kosmologi perkotaan pada zamannya. Dahulu, Tugu Pemandengan dijadikan sebagai titik fokus pandangan raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ketika lenggah (duduk) di Sitihinggil.

 

2 dari 2 halaman

Tugu Kebangkitan Nasional

3. Tugu Kebangkitan Nasional

Tugu Kebangkitan Nasional atau yang biasa disebut sebagai Tugu Lilin berada di Jalan Dr. Wahidin, Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Kota Solo. Tugu yang sudah ada sejak 1933 ini dibangun untuk memperingati 25 tahun berdirinya Boedi Oetomo.

Tugu ini memiliki bentuk yang menggambarkan kekuatan. Sementara itu, lilin memilki arti penerang jalan. Konsep tugu ini dicanangkan oleh Ir. Soetedjo yang mendapat dukungan dari masyarakat karena dianggap telah memenuhi cita-cita kebangsaan.

4. Tugu Cembengan

Tugu Cembengan yang berada di wilayah Jebres ini didirikan untuk penanda ke pemakaman khusus Tionghoa. Pemakaman itu terletak di timur laut kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Nama tugu ini diambil dari bahasa Tionghoa, ching bing yang berarti penghormatan. Jika diamati, Tugu Cembengan berbentuk tingkatan yang salah satunya terdapat lubang di bagian tengah yang berfungsi untuk meletakkan penerangan.

5. Tugu Keris

Tugu Keris akan terlihat dari pintu masuk utama Terminal Tirtonadi ke arah timur. Tugu ini berdiri kokoh di dekat Jembatan Tirtonadi.

Tugu setinggi 25 meter ini memiliki warna keemasan. Warna tersebut berasal dari lempengan tembaga.

Keris dipilih untuk dijadikan tugu karena benda ini merupakan senjata tradisional dari Jawa. Selain itu, keris juga telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia.

(Resla Aknaita Chak)