Liputan6.com, Bandung - Tabrakan Kereta Api Turangga dan Kereta Api Commuter Line Bandung Raya menelan korban jiwa. Tiga orang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.
Sementara, 28 penumpang mengalami luka-luka hingga dilarikan ke rumah sakit.
Advertisement
Baca Juga
Diketahui, tabrakan Kereta Api Turangga dengan nomor perjalanan 65A dan Kereta Api Commuter Line Bandung Raya nomor perjalanan 350 tujuan Padalarang-Cicalengka itu terjadi Jumat (5/1/2023), pukul 06.03 WIB di daerah Haur Pugur, Cicalengka, Kabupaten Bandung.
"Dari data sementara ada tiga orang meninggal dunia. Yang meninggal dari masinis, asisten masinis, dan pramugara. Untuk 28 orang mengalami luka-luka," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Ibrahim Tompo di lokasi kejadian, Jumat 5 Januari 2024.
Ibrahim menyampaikan, korban yang meninggal dunia adalah masinis kereta api lokal Julian Dwi Setiono, asisten masinis kereta api lokal Ponisan, serta pramugara Andrian.
Simak Video Pilihan Ini:
Siapkan Sejumlah RS untuk Rawat Penumpang Terluka
Korban meninggal dunia, katanya, sudah berhasil dievakuasi ke rumah sakit. Sedangkan korban luka ringan yang dievakuasi sebanyak 28 orang ke sejumlah rumah sakit.
Ibrahim menyampaikan, Kereta Api Turangga yang mengalami tabrakan itu jurusan Surabaya-Gubeng-Bandung, sementara kereta api lokal diketahui jurusan Padalarang-Cicalengka.
Total penumpang di Kereta Api Turangga sebantak 287 orang dan kereta api lokal KRD Padalarang-Cicalengka 191 orang.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengatakan, telah menyiapkan sejumlah rumah sakit untuk evakuasi para korban.
Rumah sakit tersebut yaitu di RSUD Cicalengka, Puskesmas Cicalengka, Puskesmas Rancaekek, RS AMC, RS Harapan Keluarga dan RS KK.
"Kalau untuk penyebab kecelakaan masih menunggu dari KNKT," katanya.
Advertisement