Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan survei IDC Indonesia, pertumbuhan data rata-rata perusahaan menengah ke atas di Indonesia adalah sekitar 10% per bulan, dengan variasi antara 5% hingga 20% tergantung sektor bisnisnya.
Ini berarti pertumbuhan data per tahun mencapai sekitar 120%, menuntut manajemen database yang efisien dalam hal anggaran, akses data, dan keamanan.
Menurut Badan Litbang SDM Kemkominfo, pada tahun 2023, 92,3% tenaga kerja IT di Indonesia adalah tenaga IT non-DBA, sedangkan tenaga IT DBA hanya 7,7%.
Advertisement
Banyak tenaga IT memiliki peran ganda sebagai developer dan DBA, namun mengelola database membutuhkan spesialisasi dan pengalaman agar dapat dilakukan dengan baik.
Dalam mengatasi kendala tersebut, ClusterControl dapat menjadi solusi. ClusterControl adalah solusi manajemen dan otomatisasi open-source database yang membantu memonitor kinerja database, meningkatkan ketersediaan akses, mengamankan data, dan memberikan analisis kinerja.
Dikembangkan oleh SeveralNines di Swedia sejak 2011, ClusterControl awalnya fokus di Eropa dan Amerika. Namun, dengan kemitraan bersama Monster Data Asia, ClusterControl akan merambah pasar Indonesia.
CEO dari SeveralNines, Vinay Joosery menyampaikan bahwa kemitraan ini bertujuan untuk memperkaya ekosistem open-source database di Indonesia.
CEO Monster Data Asia, Aris Setiawan, menekankan pentingnya manajemen database yang baik dalam meningkatkan nilai perusahaan dan berharap solusi ClusterControl dapat membantu perusahaan di Indonesia mengatasi kendala tersebut.
"Monster Data Asia, didirikan pada tahun 2023, memiliki keahlian di bidang Database dan Big Data," jelasnya.
Kemitraan ini diharapkan dapat memenuhi persyaratan regulasi, mengurangi ketergantungan pada pihak penyedia, dan memberikan pengguna kendali penuh atas database mereka.
ClusterControl dan solusi lainnya diharapkan dapat menjawab kendala manajemen database di Indonesia, membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan operasional bisnis melalui manajemen database yang optimal.