Liputan6.com, Medan Kewajiban pelajar dan mahasiswa sebagai syarat kelulusan dengan mengikuti pelatihan keterampilan profesi sudah diatur pemerintah. Tujuannya agar menjadi solusi menghadapai pasar dunia usaha dan industri tenaga kerja.
Kini, banyak dari sekolah dan kampus yang memberikan tugas dengan mencari sendiri di mana pelajar dan mahasiswa akan mengikuti internship atau magang yang tepat di Kota Medan, seperti perusahaan swasta maupun pemerintahan.
Seorang mahasiswa jurusan Manajemen di Medan, Guswanton Halawa, merasakan pengalaman ilmu membuat program vokasi memanajemen pelatihan barista, membuat pelatihan Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition (MICE), bahkan menjadi moderator di suatu webinar.
Advertisement
Baca Juga
"Ini semua tidak saya dapatkan saat praktik kerja di kampus," kata Guswanton, Minggu (7/1/2024).
Hal senada juga dirasakan Perdi Saputra Silalahi, mahasiswa jurusan Manajemen Pemasaran yang telah menjadi instruktur di bidang signature drinks kelas barista di Medan. Bukan itu saja, mereka diajarkan menyusun program pelatihan MICE.
"Ini saya dapat saat internship di Kota Medan," ujarnya.
Â
Magang di LKP
Rizky Irawan, mahasiswa semester 5 yang saat ini magang di LKP, yaitu LKP Mulki Vokasi Indonesia (MVI), mendapatkan banyak hal yang bermanfaat seperti kewirausahaan, pelatihan barista, dan juga menambah jaringan pelaku industri, serta UMKM di Pemerintah Kota (Pemko) Medan.
Sedangkan Ester Siagian, mahasiswa Polmed angkatan 2021 yang saat ini telah bekerja, turut menjelaskan pengalamannya mengikuti pelatihan magang di PT MKI dan berhasil mengorganize pelatihan barista.
"Saya juga dapat memahami tentang pentingnya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bagi dunia industri dan pendidikan," ungkapnya.
Para mahasiswa tersebut baru menyadari setelah beberapa bulan magang di Yayasan MVI, ternyata tempat mereka mendapatkan internsip memenuhi harapannya untuk kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) di Kota Medan.
Tidak hanya itu, MVI juga telah bekerja sama Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Medan untuk penyusunan program pelatihan MICE, sehingga sangat cocok memenuhi kebutuhan dunia pendidikan yang ada di Medan.
Yayasan MVI yang telah bekerja sama BNN, Disnaker Kota Medan, Program PPA di 13 titik di Kota Medan di bidang pelatihan barista, Universitas Darma Agung, Poltekpar, dan lainnya mampu mencetak SDM andal untuk menghadapi harapan dunia industri, khususnya di Kota Medan.
Advertisement
Cetak SDM Berkualitas
Asesor yang berhasil mencetak SDM seperti yang dijelaskan di atas, antara lain Ahmad Lutfi Hutasuhut, Aziza Fazira, Ricky Situmeang, yang tak lain adalah Founder dan Tim MVI yang berada di Kota Medan.
Kebutuhan Lembaga Pendidikan Vokasi di Kota Medan ini sebagai jawaban untuk menjadi bagian dalam membantu mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Juga memberikan solusi bagi peningkatan kompetensi SDM yang masih rendah, terutama di bidang hospitality dan kewirausahaan.
"Tantangan kebutuhan SDM di dunia usaha sangat kompetitif. Diperlukan peran pendidik, terutama orang tua harus mampu membaca situasi kebutuhan standar kerja, terutama mereka yang berdomisili di Medan," jelas Ahmad Lutfi Hutasuhut.
"Kami sangat memahami kebutuhan pelajar dan mahasiswa saat mereka akan menyelesaikan pendidikan, kemana mereka akan bekerja, ilmu apa yang akan mereka jual ke dunia usaha. Untuk itu, dengan kemampuan koneksi yang kami miliki di Yayasan MVI, mereka akan kami berikan peluang untuk penempatan kerja, bahkan mandiri sebagai pengusaha baru," imbuh Aziza Fazira.
Hal senada juga disampaikan Tim MVI, Ricky Situmeang. Menurutnya, kesempatan bekerja dan terampil membaca kebutuhan dunia usaha adalah kunci mempermudah membaca peluang kesuksesan seseorang.
"Terutama saat berbicara sertifikasi kompetensi yang harus dimiliki di Kota Medan," tandasnya.