Sukses

Keren, UGM Ciptakan Sepeda Motor Listrik dengan TKDN Lebih dari 50%

UGM ikut berpartisipasi dalam mengembangkan dunia motor listrik di Indonesia. Bahkan motor listrik pengembangan dari UGM ini memiliki komponen dalam negeri lebih dari 50%.

Liputan6.com, Yogyakarta - UGM ikut berpartisipasi dalam riset ataupun pengembangan motor listrik di Indonesia sejak tahun 2022 hingga kini. Bahkan pengembangan motor listrik dari tim Gasbadra UGM telah menggunakan komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 57,42%.

“Hal tersebut sudah melampaui TKDN yang ditargetkan oleh pemerintah yakni 50%,” terang Ketua Gasbadra, Wisnu Aryo Jatmiko, saat bincang-bincang dengan wartawan di FMIPA UGM Kamis 4 Januari 2024.

Bimbingan dosen Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika UGM dan didukung oleh PLN tim Gasbadra terus  melakukan riset pada bidang pengembangan motor listrik yang melingkupi banyak aspek diantaranya rangka, body, powertrain, serta elektronika kendaraan listrik yang meliputi battery pack, power distribution dan bldc controller.

 

“Pada battery pack kami sudah dilengkapi dengan battery management system dengan fitur over current, over voltage, dan short circuit protection sebagai fitur keamanan dan safety baterai,”urainya.

Menurutnya motor listrik pengembangan tim riset mahasiswa UGM ini juga unggul dalam hal efisiensi dan start yang halus. Pengembangan motor listrik tim Gasbadra ini sejalan dengan SDGs 7 dalam mewujudkan energi yang bersih dan terjangkau.

 “Dari segi kelistrikan, motor yang kami kembangkan ini unggul dari sisi efisiensi,” ungkapnya.

Soal jarak tempuh Wisnu menjelaskan motor listrik buatan timnya dari sisi daya mampu mengeluarkan output daya maksimum yang lebih bertenaga.

"Motor listrik dikembangkan menggunakan penggerak utama berupa motor listrik DC brushless tipe mid drive dengan tegangan 72V dan arus maksimal 40A. Dengan penggunaan komponen tersebut bisa menghasilkan torsi sebesar 45Nm pada 3.000rpm,  kecepatan maksimum mencapai 65-70km/jam dengan  max rpm 4800."

Ada dua mode motor listrik yaitu mode eco dan mode sport. Saat penggunaan dalam mode eco, motor ini dapat menempuh jarak dengan estimasi 40 Km dalam sekali pengisian daya (charge) sementara mode sport, estimasi jarak mencapai 30 Km.

“Perbedaan mendasar pada tiap mode yang kami rancang terletak pada kurva akselerasi di mana pada mode sport, motor akan cenderung lebih cepat mencapai kecepatan maksimum. Sedangkan pada mode eco, kami lebih mengutamakan daya tahan baterai. Hal ini berdampak pada akselerasi awal yang lebih landai sehingga cocok digunakan pada daerah perkotaan dengan kontur tanah datar,” paparnya.

Pada mode Eco, Wisnu mengatakan terdapat fitur regenerative braking yang lebih responsif, sehingga saat throttle dilepas, maka regen brake akan bekerja dan menghasilkan arus balik untuk mengisi daya baterai. Adapun baterai yang digunakan memiliki spesifikasi 84V, 20Ah dan untuk pengisian daya baterai memerlukan waktu enam hingga tujuh jam.

“Sepeda motor listrik ini mengusung tipe scrambler yang memberikan kesan maskulin dirancang untuk penelusuran medan. Selain itu juga menggunakan tipe dual purpose sehingga dapat digunakan di jalan raya maupun off-road,” tambahnya.