Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu terakhir jenis kudapan Cromboloni viral di jagat dunia maya. Camilan perpaduan croissant dan bomboloni atau donat dengan isi fla ini viral baik merek-merek dari bakery terkenal maupun resepnya yang bisa dicoba di rumah. Meski terlihat mudah terlebih jika menggunakan adonan pastry instan, nyatanya Cromboloni ini memiliki banyak tantangan untuk bisa membentuk bulat sempurna dan crunchy.
Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda coba agar Cromboloni 'rumahan' bisa terlihat 'wah' seperti dari toko bakery terkenal.
1. Tambah pemberat agar adonan tidak berantakan saat mengembang
Advertisement
Nama Cromboloni sendiri berasal dari croissant dan bomboloni. Di mana adonan pastry akan dipotong memanjang kemudian digulung hingga berbentuk lingkaran besar. Ketika sudah matang adonan akan diisi dengan filling fla sesuai selera. Nah, kunci agar bentuk adonan bulat sempurna adalah adanya pemberat di atas adonan saat dipanggang. Tujuannya agar adonan tidak mengembang berantakan dan tetap rata di bagian atas.
Mengutip laman Cookpad pada resep Cromboloni, proses pemanggangan membutuhkan suhu 200 derajat celcius. Ketika dimasukkan ke dalam oven, pada tahap awal pemberat di atas adonan sangat diperlukan. Setelah pemanggangan berlangsung selama 20-25 menit, pemberat bisa dikeluarkan lalu panggang lagi selama 5 menit agar permukaannya kecoklatan.
Baca Juga
2. Bisa digoreng selain dipanggang
Tidak hanya dipanggang, Cromboloni juga bisa diproses dengan digoreng. Namun untuk membuat bentuknya sempurna perlu bantuan pengikat adonan yang digulung agar tidak mengembang berantakan saat digoreng. Saat menggoreng, tali adonan sebaiknya tidak dilepas agar bentuknya tetap cantik hingga matang saat digoreng.
3. Konsistensi adonan dan bentuk
Selain itu, perlu untuk menjaga konsistensi adonan yang pada akhirnya berpengaruh pada bentuk adonan yang serupa. Hal ini akan membuat Cromboloni sama seperti yang dijual toko terkenal. Pastikan adonan memiliki konsistensi yang tepat, tidak terlalu basah maupun tidak terlalu kering. Pasalnya, jika terlalu basah atau lembek maka adonan sulit menjadi renyah. Sebaliknya, adonan yang terlalu kering akan menghasilkan Cromboloni yang keras.
Perhatikan juga konsistensi bentuk adonan yakni pada saat memotong lembaran pastry. Usahakan untuk menjaga ketebalan adonan saat memotongnya sebelum digoreng ataupun dipanggang. Jika adonan terlalu tebal dapat membuat cromboloni tidak matang secara sempurna.
4. Hias dengan menarik
Setelah matang dan membentuk bulat sempurna langkah selanjutnya adalah memberikan filling sesuai selera. Anda bisa mengisi adonan matang menggunakan besi penusuk agar filling lebih rapi atau tidak berantakan. Setelahnya, hiaslah bagian samping dengan lapisan atau glaze dengan rasa sesuai selera. Hiaslah sesuai keinginan, bisa dengan tambahan kacang tumbuk, remah biskuit, atau topping warna-warni.
5. Simpan cromboloni di tempat tertutup rapat
Selebihnya, Cromboloni harus disimpan di tempat yang tertutup rapat dan kedap udara. Sebab, jika dibiarkan di udara terbuka akan mempengaruhi kerenyahan Cromboloni.
6. Sebaiknya jangan gunakan pastry instan
Menggunakan adonan pastry instan memang lebih praktis namun ada kalanya adonan tidak fresh. Apalagi jika adonan sudah keluar masuk freezer. Anda bisa membuat terlebih dahulu adonan pastry melalui resep pastry homemade dan langsung dibentuk menjadi adonan Cromboloni agar lebih fresh.
Simak Video Pilihan Ini:
Beda Puff Pastry dan Danish Pastry
Namun, jika Anda tetap memilih adonan pastry instan sebaiknya ketahui dulu perbedaan beberapa jenis pastry di antaranya puff pastry dan danist pastry. Sebelumnya, perlu diketahui baik puff pastry maupun danish pastry adalah sama-sama flaky pastry. Jenis pastry ini dikenal dengan banyaknya layer atau lapisan yang dihasilkan dari lipatan atau gulungan yang terus dilakukan untuk membuat adonan yang baik.
Dilihat dari teksturnya, flaky pastry sangat renyah dan mudah patah namun sekaligus gurih dari rasa mentega yang disematkan di tengah adonan tepung. Lalu apa bedanya puff pastry dan danish pastry?
Dari sisi ahan yang digunakan, pastry umumnya menggunakan bahan sama yaitu tepung terigu, telur, garam, ragi atau baking soda, dan mentega. Namun untuk puff pastry bahan adonannya tidak ditambahkan bahan pengembang apa pun baik ragi atau soda kue. Sedangkan danish pastry menggunakan ragi atau soda kue untuk membuatnya lebih mengembang setelah dipanggang.
Selain itu, kandungan gula dan mentega kedua jenis pastry ini juga berbeda. Puff pastry tidak mengandung gula sama sekali sehingga lebih gurih dan bisa ditambahkan topping yang lebih manis seperti fla maupun potongan buah. Kandungan mentega dalam puff pastry juga tidak sebanyak danish pastry.
Kemudian dari sisi teknik pembuatan, puff pastry umumnya tergolong lebih mudah daripada danish pastry. Sebab, tanpa bahan pengembang, puff pastry hanya perlu diberi waktu istirahat di dalam kulkas selama 30 menit. Sedangkan danish pastry perlu diistirahatkan atau proofing selama kurang lebih dua jam.
Penggunaan mentega dalam adonan puff pastry yang lebih sedikit juga akan membuatnya lebih mudah dibentuk. Pasalnya, mentega perlu berada pada suhu yang kecil atau dingin. Jika tidak demikian maka mentega bisa meleleh dan kualitas adonan akan menurun atau bahkan rusak.
Perbedaan puff pastry dan danish pastry juga akan terlihat setelah dipanggang. Di mana puff pastry memiliki tekstur berlapis yang sangat renyah, ringan, dan mudah patah. Adapun danish pastry lebih berat daripada puff pastry, rasa mentega lebih keluar dan bentuk lebih mengembang.
Jika Anda tertarik untuk membuat Cromboloni di rumah, maka sebaiknya memilih danish pastry untuk hasil bentuk yang mengembang sempurna. Karena jika menggunakan puff pastry, adonan tidak akan terlalu besar.
Advertisement