Sukses

Bikin Gaduh di GDA 2024 Jakarta, Apa itu Fansite dan Daeri?

Terlepas dari kegaduhan tersebut, secara keseluruhan gelaran GDA ke-38 Jakarta sukses dan berhasil mendapat apresiasi dari banyak pihak terkait sound hingga kamera work-nya.

Liputan6.com, Yogyakarta - Ajang penghargaan musik Golden Disc Awards (GDA) ke-38 telah digelar di Jakarta Internasional Stadium, Sabtu (6/1/2023) lalu. Acara tersebut sempat diwarnai kericuhan yang diduga dilakukan oknum fansite dan daeri.

Sejumlah video kegaduhan yang tersebar di platform X memperlihatkan oknum yang mendorong, memaki, berteriak, dan menarik petugas keamanan. Warganet menduga mereka adalah sekumpulan fansite dan daeri karena merupakan warga negara Korea yang membawa kamera profesional.

Istilah fansite sudah tidak asing lagi di dunia Kpop. Fansite merujuk pada situs atau media sosial yang dibuat dan dimiliki seorang penggemar (fan) atau lebih. Fansite didedikasikan untuk idola atau grup idolanya.

Fansite kerap mengunggah foto sang idola saat menghadiri berbagai acara maupun konser. Oleh sebab itu, fansite akan mengikuti kemanapun sang idola pergi agar dapat memiliki foto terbaru mereka di berbagai acara.

Seorang pemilik fansite yang terus mengikuti kemanapun idolnya pergi dijuluki sebagai fansite master. Mereka juga kerap memberi hadiah mewah untuk idolanya.

Keberadaan fansite banyak disukai penggemar, tetapi tak sedikit pula yang menolak keberadaannya. Mereka yang tak menyukai fansite menganggap sebagian fansite adalah sasaeng, yakni penggemar sangat obsesif yang kerap menguntit dan melanggar privasi idol.

Selain itu, mereka menganggap fansite mengganggu penonton lainnya dengan atribut kamera yang dibawa. Mereka juga kerap melakukan kekerasan demi mendapat jepretan terbaik.

Selain fansite, kegaduhan di GDA 2024 Jakarta juga diduga dilakukan daeri. Daeri juga membawa atribut yang sama dengan fansite, termasuk kamera profesional lengkap.

Berbeda dengan fansite yang membagikan foto secara cuma-cuma, daeri adalah seseorang yang mengambil foto untuk dijual. Mereka biasanya menjual ke fansite atau penggemar pada umumnya.

Jika fansite biasanya berasal dari penggemar, maka daeri kebanyakan adalah non-penggemar yang hanya ingin mengambil keuntungan berupa uang.

Terlepas dari kegaduhan tersebut, secara keseluruhan gelaran GDA ke-38 Jakarta sukses dan berhasil mendapat apresiasi dari banyak pihak terkait sound hingga kamera work-nya. Bahkan, Hyunjin Stray Kids juga memuji GDA yang sukses merekam penampilan mereka dengan sangat apik.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak