Sukses

Kondisi Budiono Sutikno, Top Score Ligina I Kini Memprihatinkan

Kesehatannya menurun didera diabetes melitus dan katarak, sementara sang istri yang berubah menjadi tulang punggung juga terkena stroke.

Liputan6.com, Semarang - Peraih top score dengan 11 gol di Liga Indonesia I, Budiono Sutikno saat ini tinggal di rumah susun Kudu, Genuk, Semarang. Mantan pemain PSIS dan beberapa klub lain ini hidupnya sangat memprihatinkan usai tenaganya tak dipakai klub.

Namanya sangat membanggakan tim Mahesa Jenar. Sebagai pemain bintang hidup berkecukupan. Punya rumah dan mobil. Tetapi akhirnya redup bersama penyakit yang dideritanya. Hidup berantakan hingga tak punya rumah dan pindah ke rumah susun sampai sekarang.

Budiono menjelaskan, sejak tidak aktif bermain bola, dirinya sakit-sakitan. Selain menderita gula akut, matanya katarak dan hidungnya pecah akibat disikut pemain lalin saat berlaga dulu. Sehingga sudah tidak bisa lagi bekerja mencari nafkah.

Untuk menyambung hidup, dulu isterinya yang bekerja di pabrik dan menjadi pembantu rumah tangga. Tetapi setahun ini isterinya juga kena struk sehingga tidak bisa bekerja. Sementara dua anak laki-lakinya kurang sehat mentalnya.

“Rumah yang dulu ada terjual habis, akhirnya hidup di rumah susun ini. Untuk makan sehari-hari kami kadang dibantu teman sesama mantan pemain bola dulu,” katanya.

Ditambahkan seringkali karena tidak ada beras, anaknya mencari rosok untuk dijual guna membeli beras. Dia sebenarnya sedih dan malu. Tetapi tidak bisa berbuat banyak.

Budiono juga pernah nunggak sewa rusun hingga 25 bulan. Sehingga kamarnya sempat disegel pengelola. Budiono juga mengaku pernah didatangi orang kecamatan, orang dinas sosial, dinas kesehatan Pemkot Semarang. Mereka menjanjikan untuk membantu pengobatan isteri dan dirinya.

“Sampai sekarang tak ada tindakan. Saya menghubungi pihak-pihak tersebut tidak ada respon, makanya saya sekarang diam, saya hanya mengandalkan doa untuk kesembuhan saya dan isteri saya,” kata Budiono.

Budiono seharusnya menjalani operasi katarak, operasi hidung, dan penyembuhan gula. Sementara isterinya harusnya terapi rutin ke dokter supaya membaik.

“Saya berharap ada bantuan makan setiap harinya. Karena kami tidak ada yang bisa bekerja," katanya.

 

2 dari 2 halaman

Dicarikan Solusi

Anggota Komisi C DPRD Jateng, Agung Budi Margono mengaku sedang mencoba mencari solusi. Hal itu disampaikan ketika mengunjungi Budiono dan keluarga, di Rusun Kudu, Genuk Semarang. Budiono yang dulunya tinggal di lantai 4 gedung E, sekarang pindah di gedung D lantai satu.

“Kami akan coba untuk mencarikan jalan keluarnya, tentu kami tidak bisa sendiri, akan mendorong pemerintah dan mengajak teman-teman lain yang peduli mantan atlit seperti Pak Budiono ini,” kata Agung.

Agung BM datang membawa bantuan kursi roda untuk isteri Budiono yang lumpuh akibat stroke. Bahan pokok kebutuhan sehari-hari juga dibawakan.

“Harusnya ada perhatian pemerintah untuk para mantan atlit yang pernah mengharumkan nama bangsa dan daerah, apakah jaminan hari tua atau apa biar membantu, kasihan melihat Pak Budiono, dulu dibangga-banggakan, sekarang terlupakan. Saya juga mengetuk pemerintah atau siapapun, mari mencarikan solusi nasib mantan atlit yang menyedihkan di hari tua seperti Pak Budiono ini,” kata Agung, yang kini maju caleg DPR RI Dapil Jateng I itu.