Liputan6.com, Banjarbaru - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan menindaklanjuti peringatan Waspada Banjir dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang perlu diantisipasi oleh masyarakat Banua, Kalsel.
“Berdasarkan hasil analisis dari Impact Based Forecast atau BMKG, Satgas Banjir (PUPR), dan Inarisk (BNPB), maka perlu diantisipasi potensi banjir pada tanggal 9 Januari 2024,” sebut Kepala BPBD Kalsel, R Suria Fadliansyah, Selasa(9/1) pagi.
Dari peringatan tersebut, disampaikan jika sistem peringatan dini potensi bahaya banjir berada di beberapa daerah di Kalsel yang perlu waspada.
Advertisement
Adapun daerah-daerah tersebut yakni: Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST); di Batu Benawa, Barabai, Labuan Amas Selatan, Labuan Amas Utara, Pandawan, Haruyan, dan Batang Alai Selatan. Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS); di Kandangan, Padang Batung, Sungai Raya,Kalumpang, dan Simpur.
Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU); di Babirik, Danau Panggang, Sungai Tabukan,dan Sungai Pandan. Kabupaten Tapin, di Lokpaikat. Kabupaten Kotabaru; di Pamukan Utara, Pamukan Selatan, dan Pamukan.
Serta di sebagian besar wilayah Kota Banjarmasin, (Bjm Selatan, Bjm Tengah, Bjm Utara, Bjm Barat), selain Bjm Timur.
Atas peringatan ini, Kepala BPBD Kalsel, R Suria Fadliansya mengimbau kepada masyarakat kiranya dapat pula menindaklanjuti dengan melakukan beberapa persiapan, mulai dari memantau langsung kondisi terkini hingga penerapan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun (3M).
“Menyiagakan tim siaga bencana (memantau kondisi terkini lapangan,koordinasi dengan aparatur desa/kelurahan, menyiapkan evakuasi), menyelamatkan barang penting ke tempat aman, membatasi aktivitas di luar rumah, jika berada di luar rumah, hindari pohon besar, baliho, dan saluran air atau gorong-gorong, menyiapkan tas siaga (makanan, minuman, obat, uang, pakaian, dokumen berharga, dan lainnya),” ujarnya.
Ia juga menambahkan, persiapan lain yang perlu juga diterapkan yakni melakukan evakuasi kelompok rentan, dan tetap melakukan 3M.
Baca Juga
Penjelasan BMKG
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor, Karmana memaparkan sejumlah poin sehubungan dengan langkah Pemprov Kalsel mengeluarkan peringatan dini, kewaspadaan terhadap bencana banjir pada Januari ini.
“Kalsel pada periode Januari 2023 memasuki puncak musim hujan sehingga indikasi peluang pertumbuhan awan sangat tinggi, Monsun Asia Musim Dingin sebagai musim angin baratan berdampak terhadap potensi peningkatan massa udara basah sehingga meningkatkan pertumbuhan awan di Kalsel,” sebut Karmana kepada Liputan6.com.
Ia juga menyampaikan jika kondisi ini merupakan adanya aktivitas Madden Jullian Osilation secara tidak langsung dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan dan meningkatkan potensi hujan sedang-lebat di dalam sepekan kedepan di Kalsel.
Kemudian adanya aktivitas gelombang Rossby di wilayah Indonesia bagian Barat memicu peningkatan pertumbuhan awan. Adanya daerah konvergensi yang memanjang dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Selatan berpotensi memupuk massa udara basah yang mendukung dalam pertumbuhan awan konvektif.
“Labilitas lokal yang cukup kuat mendukung dalam proses pembentukan awan hujan di wilayah Kalsel serta terdapatnya perlambatan angin (konvergensi),” tutup Karmana.
Advertisement