Sukses

Cerita Mitos Mengharukan di Balik Keindahan Pulau Maratua

Pantainya memikat dengan keindahan alam dan beragam biota laut, termasuk ikan-ikan eksotis, penyu, dan terumbu karang yang spektakuler

Liputan6.com, Jakarta Pulau Maratua memiliki potensi keindahan alam terumbu karang yang sangat eksotis. Pulau ini menjadi salah satu destinasi wisata andalan di Indonesia.

Secara geografis, pulau ini terletak di semenanjung utara perairan laut Kabupaten Berau Kalimantan Timur. Terdiri dari beberapa pulau, yaitu Pulau Panjang, Pulau Rabu-Rabu, Pulau Samama, Pulau Sangalaki, Pulau Kakaban, Pulau Nabuko, dan Pulau Maratua.

Pulau ini berada di posisi terluar Indonesia, yaitu di Laut Sulawesi yang berbatasan dengan negara Malaysia dan Filipina. Untuk menuju ke pulau ini, perjalanan melalui jalur laut atau udara dapat dimulai dari Kota Tarakan.

Pantainya memikat dengan keindahan alam dan beragam biota laut, termasuk ikan-ikan eksotis, penyu, dan terumbu karang yang spektakuler. Salah satu daya tarik utama Pulau Maratua adalah adanya danau air payau yang berada di tengah pulau.

Danau ini memiliki air yang jernih dan tenang sehingga menciptakan lingkungan yang sangat baik untuk berenang dan menikmati pemandangan sekitarnya. Pulau Maratua juga dikenal sebagai rumah bagi penyu Kepulauan Derawan.

Pulau Maratua menawarkan keindahan terumbu karang yang luar biasa sehingga menjadikannya salah satu destinasi wisata terpopuler di Indonesia. Selain itu, hutan bakau yang terawat juga menjadi habitat berbagai satwa liar.

Menurut mitos mengharukan, Pulau Maratua dikaitkan dengan kisah pernikahan yang dilangsungkan di kapal yang kemudian mengalami musibah.

2 dari 2 halaman

Cerita Mitos

Saat acara pernikahan, tiba-tiba kapal diterjang ombak akibat badai laut yang dahsyat, sehingga menyebabkan kapal hancur dan keluarga yang berada di dalamnya terpisah.

Setiap anggota keluarga menjadi pulau di Kepulauan Derawan. Pengantin wanita menjadi Pulau Derawan yang artinya sama-sama masih perawan.

Ibunya menjadi pulau Semama, saudaranya menjadi pulau Kakaban. Dari pihak mempelai pria menjadi Pulau Sangalaki, sedangkan dari pihak calon mertua menjadi Pulau Maratua.

 

Penulis: Belvana Fasya Saad