Sukses

Rekomendasi Oleh-Oleh Khas Yogyakarta Selain Bakpia

Salah satu tempat terbaik berburu oleh-oleh unik khas Yogyakarta adalah di Kotagede, tepatnya di Kotagede Silver di Jalan Kemasan, Kotagede, Yogyakarta. Tempat ini menyediakan hasil kreasi para pengrajin perak.

Liputan6.com, Yogyakarta - Yogyakarta menjadi destinasi wisata yang digandrungi wisatawan dari berbagai daerah. Selain karena keindahan alamnya, Yogyakarta juga menawarkan oleh-oleh khas yang menarik dan cocok dijadikan kenang-kenangan.

Tak hanya bakpia, Yogyakarta ternyata memiliki pilihan oleh-oleh yang sangat luas. Mengutip dari indonesia.travel, berikut rekomendasi oleh-oleh Yogyakarta selain bakpia:

1. Perhiasan perak dan miniatur landmark

Salah satu tempat terbaik berburu oleh-oleh unik khas Yogyakarta adalah di Kotagede, tepatnya di Kotagede Silver di Jalan Kemasan, Kotagede, Yogyakarta. Tempat ini menyediakan hasil kreasi para perajin perak.

Pengunjung dapat menemukan pernak-pernik perak murni berupa anting, kalung, bros, cincin, dan gelang. Selain itu, ada juga miniatur tiga dimensi barang ikonik yang menakjubkan, seperti wayang perak atau miniatur Candi Borobudur.

Pengunjung bahkan bisa membeli helm logam yang terbuat dari aluminium dan kuningan.

2. Batik Kayu

Batik adalah salah satu warisan budaya yang masih dilestarikan hingga sekarang. Uniknya, batik tak hanya berupa kain.

Masyarakat Desa Krebet di Sendangsari, Pajangan, Bantul, Yogyakarta, berinovasi dengan membuat batik kayu. Mereka menyulap berbagai macam ukiran kayu menjadi mahakarya batik indah yang unik dan berkelas.

Sebagian besar batik kayu ini digunakan sebagai hiasan atau dekorasi rumah. Ada juga yang digunakan sebagai peralatan sehari-hari, seperti peralatan makan, nampan, dan kotak tisu. Fungsinya yang lebih luas dan dijamin awet membuat batik kayu cocok dijadikan oleh-oleh.

 

2 dari 2 halaman

Tenun Lurik

3. Tenun Lurik

Selain batik, Yogyakarta juga terkenal dengan kain tenun luriknya. Kain ini kerap digunakan sebagai atasan luar lengan panjang.

Dengan tampilan garis klasik hitam-cokelat yang terbuat dari katun kasar, kain ini cocok untuk dijadikan pilihan oleh-oleh yang khas. Dahulu, kain ini banyak digunakan oleh masyarakat setempat yang tinggal di pedesaan.

Kini, tenun lurik telah hadir dalam banyak pilihan warna dan kualitas bahan yang semakin bagus. Potongan lurik warna-warni kini juga kerap digunakan sebagai aksen pada jas, tas, kain pelapis, hingga gaun pengantin.

4. Kaus ikonis

Yogyakarta dipenuhi oleh anak muda kreatif. Tak heran jika banyak tersedia oleh-oleh berupa kaus dengan desain menarik dan kreatif.

Salah satu merk paling ikonik asal Yogyakarta adalah Dagadu. Sudah berdiri sejak 1994, hingga kini Dagadu masih menjual kaos ikonik yamg banyak dicari wisatawan.

Dagadu terkenal dengan desain kaus kartun lucu yang dipadukan dengan copywriting jenaka. Dagadu memiliki sub-brand Oblongpedia yang fokus pada desain kaus yang dicetak dengan informasi dan sejarah karakter atau landmark tertentu di Yogyakarta. Sementara sub-brand lainnya, Pernak Pernik, menjual suvenir berupa gantungan kunci hingga sandal.

5. Cokelat batangan

Indonesia merupakan produsen kakao terbesar ketiga di dunia. Pada 2001, seorang pria Belgia, Thierry Detournay, melihat peluang untuk menciptakan cokelat berkualitas baik di Yogyakarta.

Cokelat tersebut dipadukan dengan cita rasa unik dari bahan-bahan lokal. Ia kemudian bergabung dengan para pemikir dan pengusaha kreatif Indonesia untuk mendirikan Cokelat Monggo pada 2005, sebuah merek yang menjadi ikon keramahan Yogyakarta.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak