Liputan6.com, Padang - Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat sudah meletus sebanyak 113 kali dalam kurun 3 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024.
Data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, dari 113 letusan itu, 107 di antaranya terjadi pada 3-31 Desember 2023 mulai dari letusan besar yang terjadi pada tanggal 3 Desember. Kemudian pada 1-6 Januari 2023 terjadi sebanyak 6 kali letusan Gunung Marapi.
Advertisement
Baca Juga
Kepala PVMBG, Hendra Gunawan melalui keterangan tertulisnya, Selasa (9/1/2023) menyebut dari 1 sampai 8 Januari 2024, secara visual Gunung Marapi terlihat jelas hingga tertutup kabut.
"Teramati asap kawah utama berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal dengan tinggi sekitar 150-700 meter di atas puncak. Erupsi teramati dengan tinggi kolom 700 meter di atas puncak dengan kolom erupsi berwarna kelabu," ujarnya.
Ia menyampaikan, Gunung Marapi yang memiliki ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu sering mengalami erupsi, erupsinya tercatat sejak tahun 1807 dengan masa istirahat terpendek kurang dari satu tahun dan terlama 17 tahun (rata-rata istirahat 3,5 tahun).
"Karakter erupsi Gunung Marapi adalah eksplosif dan juga efusif, titik erupsinya tidak selalu terjadi pada kawah yang sama, tetapi bergerak membentuk garis lurus dengan arah timur – barat daya antara Kawah Tuo hingga Kawah Bongsu," jelaanya.
Namun, lanjutnya, sejak awal 1987 sampai sekarang erupsinya bersifat eksplosif yang berpusat diKawah Verbeek. Aktivitas erupsi biasanya disertai suara gemuruh dengan produk erupsi dapat berupa abu, pasir, lapili dan terkadang juga diikuti oleh lontaran material pijar dan batu vulkanik.
Periode erupsi terakhir dimulai pada tanggal 3 Desember 2023 pukul 14.54 WIB. Erupsiterjadi secara eksplosif dengan tinggi kolom erupsi sekitar 3.000 meter di atas puncak (5891 mdpl) dan terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 4menit 41 detik.
"Hingga saat ini aktivitas erupsi Marapi dan hembusan masih berlangsung," ujar Hendra.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Status Gunung Marapi Naik Jadi Siaga
Pada Selasa (9/1/2024) PVMBG Kementerian ESDM, menaikkan status Gunung Marapi dari waspada menjadi siaga.
Kepala PVMBG, Hendra Gunawan melalui keterangannya menyampaikan kenaikan status Gunung Marapi diikuti dengan sejumlah rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi/ancaman bahaya terkini.
"Kami mengeluarkan sejumlah rekomendasi, yang pertama Masyarakat di sekitar Marapi, pendaki, pengunjung, dan wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (kawah verbeek)," ujarnya.
Kemudian yang kedua Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran dan bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi atau ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Ketiga, jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
"Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh," jelasnya.
Lalu yang keempat, seluruh pihak agar menjaga kondusifs suasana di masyarakat, tidakmenyebarkan narasi bohong, dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
"Masyarakat diminta selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah," kata Hendra.
Rekomendasi kelima, Pemerintah Daerah Kota Bukit Tinggi, Padang Panjang, Kabupaten TanahDatar, dan Kabupaten Agam diminta berkoordinasi dengan PVMBG di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi untuk mendapatkan informasi langsung.
Terakhir, masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapatmemantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi Gunung Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG.
Advertisement