Sukses

Jalan Utama Trans Flores Terapkan Sistem Buka-Tutup Imbas Kenaikan Status Gunung Lewotobi

Kepolisian Resor Flores Timur memberlakukan sistem buka-tutup di jalan utama trans Flores imbas meningkatnya status Gunung Lewotobi jadi Awas.

Liputan6.com, Flores Timur - Kepolisian Resor Flores Timur memberlakukan sistem buka tutup di jalan trans Flores Larantuka - Maumere usai Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami kenaikan status ke Awas level IV.

Kapolres Flores Timur, AKPB I Nyoman Putra Sandita, mengatakan sesuai rekomendasi dari Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami kenaikan status awas dan saat ini tidak boleh lagi ada aktivitas didalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi.

"Jalan utama Trans Maumere-Larantuka harus melewati zona merah yaitu Desa Dulipali di Kecamatan Ile Bura, makanya akan diberlakukan sistem buka tutup lalu lintas sesuai dengan kondisi Gunung Lewotobi," ujarnya kepada Liputan6.com,  Rabu (10/1/2024).

Putra mengatakan, jika situasi sudah tidak memungkinkan untuk dilewati kendaraan maka, arus lalu lintas akan dialihkan ke jalan alternatif yaitu melewati jalan Trans Pantura.

Untuk diketahui, Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami kenaikan status dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas) sejak Selasa, 9 Januari 2024 pukul 23.00 Wa.

Masyarakat di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura diharapkan untuk tetap tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

2 Desa Dikosongkan

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau warga dua desa yaitu desa Dulipali dan desa Nawokote kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT untuk segera meninggalkan wilayah itu.

Ketua Pos Pemantauan Gunung Lewotobi Laki-Laki, Herman Yoseph, melaporkan status Gunung Lewotobi Laki-Laki sudah naik ke Level IV (Awas) sejak, Selasa 9 Januari 2024 pukul 23.00 Wita.

"Awas dari tadi malam jam 11 wita. Sejak jam 2:31 wita, gas erupsi dan lontaran lava pijar terus ada," ujarnya kepada Liputan6.com, Rabu (10/1/2024).

Ia mengatakan, wilayah paling berpotensi bencana adalah Desa Dulipali dan Nawokote karena masuk dalam lingkaran peta zona merah.

"Wilayah yang perlu dikosongkan yakni, Dulipali dan Nawokote," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini