Liputan6.com, Yogyakarta - Gelandang Manchester City Kevin De Bruyne menceritakan punya kesan kurang baik saat dilatih Jose Mourinho di Chelsea pada musim 2014. Ia mengaku hanya berbicara sebanyak dua kali dengan pelatih asal Portugal itu selama bekerjasama di The Blues.
Kabar ini pun membuat publik semakin mempertanyakan keterampilan manajemen pemain ala Jose Mourinho yang selalu menyisakan cerita miring.
Saat membela Chelsea, Kevin De Bruyne adalah pemain yang jarang diturunkan oleh Jose Mourinho. Bahkan pemain Timnas Belgia itu beberapa kali dipinjamkan ke sejumlah klub.
Advertisement
Baca Juga
"Ketika saya masih di Chelsea, ada banyak pemberitaan di media tentang hubungan saya dengan Jose Mourinho. Namun kenyataannya saya hanya pernah berbicara dengannya dua kali," kata Kevin De Bruyne seperti dikutip dari Daily Star.
De Bruyne dipinjamkan ke Werder Bremen setelah dikontrak Chelsea dari Genk di negara asalnya Belgia dengan nilai transfer 7 juta poundsterling. Terhitung saat itu, pemain yang kini berusia 32 tahun itu hanya menghabiskan waktu selama enam bulan dengan Jose Mourinho.
Penampilan Kevin di Jerman justru membuatnya berkembang alih-alih menurun. Namun tanpa diduga, hal itu merupakan bagian rencana dari The Spesial One, julukan Mourinho yang ingin melepaskan ke klub lain.
Sekembali dari masa peminjaman, Kevin sempat tampil dua laga sebagai starter. Namun, setelah itu ia tak lagi mendapat kepercayaannya masuk dalam skuad The Blues.
Saya berada di bangku cadangan, dan saya tidak pernah mendapat kesempatan lagi. Saya tidak mendapat penjelasan. Saya tidak disukai karena alasan tertentu," ungkapnya.
Keputusan Mourinho menjual Kevin De Bruyne mungkin saja disebut sebagai suatu kesalahan terbesar Chelsea. Sebab, kini sang pemain bisa membuktikan jika dirinya memiliki kemampuan sebagai gelandang yang komplet.
Di Manchester City, Kevin adalah pemain yang tak tergantikan. Ia adalah salah satu pemain kepercayaan pelatih tim Pep Guardiola. Bersama The Citizen, ia meraih banyak gelar termasuk juara Liga Inggris dan Liga Champions.
Bisa dibilang, saat ini ia adalah gelandang terhebat sepanjang masa selama delapan tahun lebih di Etihad Stadium. Hal ini membuat para petinggi The Blues makan hati setelah membiarkannya pergi dengan harga mahar 18 juta poundsterling pada Januari 2014.
Penulis: Taufiq Syarifudin